Bisnis.com, BALI — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan sudah membangun setidaknya 139 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh Indonesia untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik ke depan.
“Kita sudah menyusun kerangka strategis dan taktis di lapangan. Salah satunya adalah pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah mencapai 139 unit di seluruh Indonesia,” kata Darmawan melalui siaran pers, Sabtu (23/7/2022).
Darmawan mengatakan perseroan berkomitmen untuk mendorong upaya percepatan peralihan daya listrik berbasis energi bersih dari bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil. Langkah itu, kata dia, juga untuk menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke depan.
“PLN sebagai perusahaan penyedia energi berkomitmen menyediakan pasokan listrik yang andal untuk menjawab kebutuhan kendaraan listrik ini,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berupaya mengkonversi 120 juta motor berbahan bakar minyak atau fosil ke energi listrik untuk memenuhi rencana transisi energi menuju netral karbon pada 2060. Kementerian ESDM memperkirakan langkah konversi dapat menghemat konsumsi bahan bakar minyak atau BBM berbasis fosil mencapai 1 juta barel setiap harinya.
“Kami sedang melakukan konversi motor listrik, jadi motor berbahan bakar dikonversi menjadi motor listrik, kita di Indonesia sendiri ada 120 juta motor kalau dihitung 1 motor itu 2 liter sehari berarti konsumsi bisa 240 juta liter atau lebih 1 juta barel minyak yang diperlukan per hari,” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana saat membuka Festival Energi Terbarukan [RE] Spark 2022, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Baca Juga
Dadan mengatakan proses peralihan atau transisi energi pada penggerak motor itu tengah dikerjakan oleh kementeriannya bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait. Dia mengatakan teknologi terkait dengan daya pada motor listrik itu relatif sudah dapat dikuasai oleh industri domestik.
Malahan, dia menuturkan, kementeriannya bersama dengan pemangku kepentingan lainnya tengah mendorong pembuatan penggerak motor atau motor driver itu di dalam negeri. Dia berharap kemajuan pada upaya transisi energi di sektor kendaraan roda dua itu dapat menarik minat swasta untuk ikut mendanai komitmen energi bersih tersebut.
“Ini menurut saya suatu potensi yang luas karena pasarnya ada kita bisa hitung dan pak presiden juga mendorong ini memakai produksi di dalam negeri,” ujarnya.