Bisnis.com, JAKARTA – Usai tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan optimalisasi kinerja perusahaan dengan memanfaatkan berbagai peluang lain seperti peningkatan kinerja kargo udara.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiputra mengatakan maskapai nasional itu akan semakin berorientasi terhadap profitabilitas usai bebas dari jerat pailit.
Selain optimalisasi rute penerbangan sejalan dengan meningkatnya armada serviceable serta jelang peak season akhir tahun, Garuda Indonesia akan ikut fokus untuk mengembangkan potensi-potensi usaha lain.
"Selain fokus dalam optimalisasi rute penerbangan, kami juga akan terus mengembangkan peluang pendapatan usaha lainnya dari lini bisnis di luar penerbangan berjadwal seperti optimalisasi angkutan kargo, ancillary revenue, hingga kerja sama bersama mitra strategis kami lainnya," kata Irfan melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (22/7/2022).
Irfan menegaskan fokus Garuda untuk terus bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin sehat dan berorientasi terhadap keuntungan.
Hal tersebut utamanya akan didorong dengan penambahan frekuensi penerbangan pada sejumlah rute yang memiliki performa positif, baik domestik maupun mancanegara. Saat ini, Irfan mengeklaim rata-rata tingkat isian penumpang Garuda bertahan mencapai kisaran 84 persen pada setiap penerbangan.
Secara rinci, penambahan kapasitas layanan penerbangan pada tahap awal ini akan dilakukan sebanyak 11 kali per minggu pada rute Jakarta-Batam pp, dan Jakarta-Balikpapan pp.
Kemudian, Jakarta-Denpasar pp hingga 45 kali per minggu; Jakarta–Kualanamu/Medan pp hingga 21 kali per minggu; Jakarta-Makassar pp hingga 32 kali per minggu; dan Jakarta-Surabaya pp hingga 35 kali per minggu.
Selanjutnya, untuk rute internasional Jakarta-Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.