Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi Kanada naik pada Juni 2022 ke level tertinggi sejak Januari 1983. Lonjakan ini mempertahankan tekanan pada Bank of Canada untuk terus melanjutkan kenaikan suku bunga yang agresif.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (20/7/2022), kantor statistik Kanada mencatat indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) Kanada naik 8,1 persen pada Juni dari tahun sebelumnya (yoy) dan naik 0,7 persen dari bulan sebelumnya.
Kedua angka tersebut lebih rendah dari yang diproyeksi, dengan para ekonom mengantisipasi kenaikan sekitar 8,4 persen yoy dan 0,9 persen mtm, menurut perkiraan median dalam survei Bloomberg.
Peningkatan laju inflasi tahunan melewati angka 8 persen akan menjaga Bank of Canada pada jalur pengetatannya, meskipun angka menunjukkan beberapa bukti pelemahan. Itu Hal ini dapat memicu ekspektasi bahwa tekanan harga mungkin telah melewati fase puncak.
Kenaikan bensin merupakan kontributor utama inflasi bulan lalu, dengan harga naik 6,2 persen pada bulan tersebut dan 55 persen sepanjang tahun ini. Komponen harga makanan dan tempat tinggal menunjukkan tanda-tanda melambat. Harga makanan naik 0,,1 persen pada Juni, kenaikan paling lambat dalam setahun.
Biaya tempat tinggal naik 0,4 persen, kenaikan terkecil sejak November. Ini mencerminkan sebagian komisi real estat yang lebih rendah karena pasar perumahan melambat.
Baca Juga
Awal bulan ini, Bank of Canada memperkirakan inflasi mencapai kisaran rata-rata 8 persen hingga kuartal III/2022 sebelum melambat. Perdagangan swap menunjukkan investor memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada bulan September, setelah kenaikan 1 poin persentase pada awal Juli.
CPI inti, yang sering dilihat sebagai indikator yang lebih baik dari tekanan harga yang mendasarinya - naik menjadi 5 persen, rekor tertinggi sejak 1990.