Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Indonesia bersiap untuk menambah jumlah operasi pesawatnya menjadi sebanyak 30 unit hingga akhir tahun ini atau bertambah dua unit dibandingkan dengan kondisi level pra Covid-19 pada 2019.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Y. Sinaga memaparkan telah memulai pemulihan dengan membuka sejumlah rute domestik dan internasional. Bahkan ada rute-rute domestik yang benar-benar baru dibuka pada tahun ini, yakni Bali – Medan dan Balikpapan – Bali.
Sementara untuk rute internasional, Vera berharap AirAsia akan terbang dengan frekuensi yang lebih banyak.
Maskapai berkode QZ tersebut mayoritas sudah kembali menerbangi rute internasionalnya kendati frekuensinya masih di bawah pada 2019. Nantinya rute tersebut akan ditambah, seperti ke Kinabalu, Johor Baru, dan lainnya. Guna mengakomodir rencana tersebut, Vera memastikan untuk mengoperasikan jumlah pesawat yang lebih banyak.
“[Tahun] 2019 kami terbangkan 28 pesawat, tahun ini kami akan terbangkan 30 pesawat. Jadi akan lebih besar dibandingkan level pra Covid-19. Itu baru tahun ini. Nanti pada 2023 kami akan lebih banyak pesawat lagi,” ujarnya, Senin (18/7/2022).
Sebelumnya, melalui akun Instagram @sandiuno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunggah video telepon dengan bos AirAsia.
Dalam percakapan singkat dengan Tony Fernandes, Sandiaga Uno meminta bos AirAsia ini untuk menyebutkan lebih spesifik rute mana saja yang ditambah.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang mengeluhkan tiket mahal karena terbatasnya jumlah penerbangan.
"Kemarin saat di Bali, saya mendapat telepon dari Mr Tony Fernandes, CEO AirAsia. Beliau meminta agar rute pesawat diperbanyak dan saya sepakat karena ini tentunya bukan hanya menggeliatkan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri tetapi juga mampu menurunkan harga tiket pesawat," tulisnya di keterangan video.
"Kami akan bergerak cepat dan gerak bersama agar apa yang diharapkan dapat tersolusikan sehingga ekonomi dapat segera pulih, lapangan kerja terbuka luas!," imbuhnya.