Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno menyoroti peningkatan harga tiket pesawat jelang penyelenggaraan G20.
Sandiaga menjelaskan jelang perhelatan G20, kehadiran pejabat tinggi pemerintahan global di Bali kembali memicu peningkatan harga tiket pesawat. Sandiaga pun menyikapi peningkatan tarif tiket pesawat tersebut dengan pendekatan penambahan suplai yang solutif.
“Beberapa rangkaian pertemuan dan koordinasi sudah kami lakukan, termasuk pembahasan kemungkinan subsidi silang yang melibatkan penyelenggara event besar ini agar wisatawan bisa berwisata di Bali dan destinasi lainnya dengan harga penerbangan yang terjangkau,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Senin (18/7/2022).
Upaya lain yang tengah didiskusikan juga oleh Sandiaga adalah adalah terkait dengan penambahan jumlah penerbangan dan kapasitas kursi pesawat. Hal ini akan semakin gencar direalisasikan menjelang Oktober-November atau pada puncak penyelenggaraan G20.
Menurutnya, industri penerbangan selama dihempas badai Covid-19 dua tahun terakhir mengalami kondisi yang memberatkan. Apabila maskapai penerbanan kembali diminta untuk menanggung beban biaya kenaikan avtur dan biaya operasi akan menjadi kurang adil. Terlebih, pemerintah juga baru saja meresktrukturisasi dan menyehatkan kondisi keuangan Garuda Indonesia
“Subsidi silang ini di-lead oleh event organizer yang merancang kegiatan ini untuk mem-bundling kegiatan pariwisata sehingga total biaya keseluruhan ada kegiatan yang bisa menambah nilai. Ini bisa ditawarkan dengan ke bwisatawan yang berkunjung ke Bali lebih lama. Karena lebih lama biaya yang dikeluarkan itu bisa terakomodasi,” jelasnya.
Baca Juga
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) turut memantau perkembangan harga minyak dunia yang berimbas kepada lonjakan harga avtur yang menjadi tantangan dalam industri penerbangan.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan persoalan harga minyak dunia telah menimbulkan kekhawatiran tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global.
Pembicaran terkait hal ini juga turut dibicarakannya bersama dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat. Pasalnya, apabila kenaikan harga minyak US$200 per barel akibat Rusia mengurangi ekspor hingga 3 juta barel minyak melambungnya harga minyak dunia juga berefek domino kepada perekonomian global.
“Pemerintah sangat mencermati hal ini, kami lakukan bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Harga avtur sangat berpengaruh ke industri penerbangan. Menhub [Budi Karya Sumadi] juga hati-hati,” ujarnya dalam konferensi pers akhir pekan ini dikutip, Senin (18/7/2022).
Luhut memaparkan kondisi penerbangan terutama ke Bali yang belakangan ini penuh menandakan pariwisata mulai pulih. Bahkan dia mengaku karena terlampau penuhnya sampai mendapatkan tiket kelas ekonomi.
Atas kondisi penerbangan saat ini, Luhut menyambut baik kunjungan CEO AirAsia yang menyatakan minat untuk bisa menambah kapasitas penerbangan ke Indonesia. Namun tentunya dia juga menyadari penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Misalnya karena para kru maskapai membutuhkan waktu untuk pelatihan kembali dan prosedur lainnya setelah sempat dirumahkan.
"Kita bilang oke tambahin, tapi pelan-pelan. Karena menambah tidak bisa cepat, di luar negeri sama saja. Karena krunya banyak yang sudah kerja yang lain. Dan kalau dia masuk, training lagi. Cabin crew juga begitu," jelasnya.