Bisnis.com, JAKARTA - Investor China sedang ramai mengantre masuk ke industri rokok elektrik di Tanah Air. Bahkan, sejumlah perusahaan asing dikabarkan sudah menyatakan komitmen investasi tahun ini.
Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Aryo Andrianto mengatakan di sisa tahun berjalan 2022 akan ada sekitar 5 investasi dari perusahaan China yang bakal masuk ke industri rokok elektrik di Tanah Air.
"Di sisa tahun ini, dikatakan ada sekitar 5 perusahaan asal China yang akan investasi di Indonesia," kata Aryo kepada wartawan di Jakarta pada Senin (18/7/2022).
Aryo tidak menjelaskan secara spesifik berapa total nilai investasi yang berpotensi masuk tahun ini. Dia hanya mengungkapkan salah satu investasi yang bakal masuk ke Batam dengan nilai di bawah Rp1 triliun.
Skala industri perusahaan China yang akan berinvestasi dikatakan bervariasi, mulai dari berskala besar, menengah, hingga kecil. China sendiri saat ini dikatakan memiliki sekitar 20 perusahaan rokok elektrik skala besar.
Secara keseluruhan, sambungnya, investor China yang berpotensi masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun ke depan lebih dari 10 perusahaan.
Baca Juga
Perusahaan-perusahaan tersebut dikatakan sudah berencana membangun pabrik di sejumlah lokasi, di antaranya Batam dan beberapa titik di Jawa Timur.
Sekadar informasi, ramainya minat investasi perusahaan China ke Tanah Air dilatarbelakangi oleh situasi internal Negeri Tirai Bambu yang dinilai kurang ramah terhadap produsen rokok elektrik.
"Hal tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk menyambut momentum relokasi perusahaan dari China," ujarnya.
Terbaru, investasi senilai Rp1,12 triliun digelontorkan oleh PT Smoore Teknologi Indonesia (STI), perusahaan asal China, di Malang, Jawa Timur, pada akhir Juni 2022 untuk industri tersebut.