Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Bos BI: Ada Potensi Risiko Kripto Terkait Stabilitas Global

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan ada potensi risiko kripto. Apa itu?
Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan adanya risiko kripto yang terkait dengan stabilitas keuangan global. 

Ada lima topik yang akan dibahas delegasi pada agenda keempat pada penyelenggaraan hari kedua FMCBG G20 Indonesia di Bali pada Sabtu (16/7/2022). Mulai dari strategi jalan keluar Covid-19 untuk stabilitas keuangan dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) hingga diskusi terkait kripto.

Terkait dengan pasar kripto, Perry menjelaskan Financial Stability Board (FSB) telah menyampaikan penilaian risiko terbaru dari kripto. Laporan ini menggarisbawahi potensi ancaman stabilitas keuangan global akibat skala, kerentanan struktural, dan meningkatnya keterkaitan dengan sistem keuangan tradisional.

“FSB terus mempromosikan implementasi efektif dari rekomendasi tingkat tinggi untuk regulasi, pengawasan, dan pengaturan stablecoin. Selain itu, FSB telah mengidentifikasi implikasi peraturan dan kebijakan utama dari pengembangan aset kripto, termasuk pasar stablecoin,” tutur Perry dalam pembukaan diskusi hari kedua FMCBG G20 Indonesia, Sabtu (16/7/2022). 

Dia menambahkan bahwa perkembangan terkini di pasar aset kripto juga mendesak FSB untuk terus membangun kesadaran publik terhadap risiko terkait kripto.

Menurutnya, dengan latar belakang tersebut, pendekatan dari sisi regulasi dan pengawasan secara konsisten terhadap perkembangan pasar aset kripto akan menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas keuangan global.

“G20 sebagai forum utama untuk mengoordinasikan masalah ekonomi global tetap berkomitmen untuk memberikan tindakan guna mendukung pertumbuhan dan pemulihan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif,” kata Perry.

Selain membahas kripto, topik terkait sektor finansial juga membahas strategi jalan keluar Covid-19 untuk stabilitas keuangan dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), risiko keuangan terkait iklim, inklusi dan digitalisasi keuangan, serta inisiatif kesenjangan data baru. 

Diskusi hari kedua dalam pertemuan ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) akan membahas 4 agenda prioritas, salah satunya terkait aset kripto.

Total ada 7 agenda yang dibahas dalam FMCBG selama 15 – 16 Juli 2022 di Nusa Dua, Bali, yakni ekonomi global beserta tantangannya, kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, isu sektor finansial, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional.

Setelah membahas tiga agenda pada Jumat (15/7/2022), para delegasi negara G20 akan melanjutkan diskusi tentang isu sektor finansial, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional pada hari ini, Sabtu (16/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper