Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Alokasikan Dana Rp25 Triliun untuk Subsidi Pupuk

Alokasi anggaran untuk subsidi pupuk didukung oleh instrumen regulatif Permentan No. 10/2022 tentang Tata Cara Penebusan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian.
Petani menjemur padi hasil panennya di Kecamatan Ranomeeto, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Jojon
Petani menjemur padi hasil panennya di Kecamatan Ranomeeto, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi pupuk senilai Rp25 triliun untuk memenuhi kebutuhan sekitar 16 juta petani yang terdaftar dalam Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Alokasi anggaran tersebut didukung oleh instrumen regulatif Permentan No. 10/2022 tentang Tata Cara Penebusan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud mengatakan beleid itu bertujuan mengoptimalkan hasil pertanian, menjaga ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Langkah dan kebijakan tersebut juga diambil agar produk hasil pertanian Indonesia terutama yang memiliki kontribusi terhadap inflasi bisa terus terjaga," ujar Musdhalifah via siaran pers, Jumat (15/7/2022).

Mekanisme pengusulan alokasi pupuk bersubsidi akan dilakukan dengan menggunakan data spasial dan/atau data luas lahan dalam Simluhtan, dengan tetap mempertimbangkan luas baku lahan sawah yang dilindungi (LP2B).

Perlu diketahui, pupuk bersubsidi diperuntukan bagi 9 komoditas pangan pokok dan strategis, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

Adapun, untuk jenis pupuk bersubsidi yang diberikan kepada petani yakni Urea dan NPK. Dasar pertimbangan dalam kebijakan ini adalah untuk menyederhanakan rantai pasok dan penyaluran pupuk bersubsidi agar lebih efisien.

Kedua jenis pupuk tersebut juga dipilih karena pertimbangan efisiensi pemupukan sejalan kondisi lahan pertanian saat ini serat kandungan unsur hara makro yang esensial untuk peningkatan produksi tanaman secara optimal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper