Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sherpa G20 Labuan Bajo: Rapat di Kapal Bikin Suasana Kian Akrab

Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo bisa dibilang sebagai pertemuan yang spesial. Apa alasannya?
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berkumpul atas kapal Lako Sae di Labuan Bajo, NTT untuk mengikuti 2nd Sherpa Meeting sebagai bagian dari G20 Indonesia/ Kemenko Perekonomian
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berkumpul atas kapal Lako Sae di Labuan Bajo, NTT untuk mengikuti 2nd Sherpa Meeting sebagai bagian dari G20 Indonesia/ Kemenko Perekonomian

Bisnis.com, LABUAN BAJO - Terik matahari yang menyengat kulit menyambut para delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara yang mulai berdatangan di dermaga Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kedatangan mereka tentu saja tanpa tangan kosong, melainkan membawa sebuah misi yang diharapkan berdampak bagi dunia. Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo bisa dibilang sebagai pertemuan yang spesial. Pasalnya. pertemuan pertama pada akhir 2021 digelar secara virtual akibat pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan.

Pertemuan kedua ini juga menjadi pertemuan yang cukup mendebarkan lantaran pada berbagai rangkaian pertemuan G20 sebelumnya sempat tercipta ketegangan di antara beberapa negara. Apakah hal yang sama akan kembali terulang di 2nd Sherpa Meeting kali ini?

Agenda utama dari pertemuan tersebut dimulai pada Minggu-Senin, 10-11 Juli 2022 yang dibuka dengan sambutan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Usai mendengarkan sambutan dari keduanya, pertemuan mulai dilakukan. Tertutup tanpa diliput media.

Ada yang menarik pada sesi Sherpa Sofa Talk. Pasalnya, pertemuan digelar di atas kapal. Sebuah pertemuan yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya oleh para delegasi Sherpa G20. 

Rintik hujan mulai turun, membasahi sedikit demi sedikit pelataran. Ide untuk menggelar rapat di atas kapal hampir dibatalkan. Namun tampaknya semesta mendukung niat baik itu. Hujan pun perlahan mereda. Para delegasi pun berangkat sesuai rencana.

Menumpangi kapal Lako Sae, yang menurut warga lokal berarti berjalan sambil menari, seluruh delegasi yang terdiri dari anggota G20 dan 5 negara undangan serta organisasi internasional pun berangkat, dari pelataran Hotel Meruorah Komodo menuju dermaga Hotel Ayana.

Lautan biru nan luas dengan beberapa pulau di sekitarnya nampak memanjakan mata para delegasi yang tengah duduk di dek teratas. Tanpa ada penutup di atas kepala.

Awan gelap perlahan-lahan muncul kembali. Tetesan air kembali turun, semakin deras, membuat para delegasi mau tidak mau harus turun ke dek bawah. Para delegasi yang terbiasa duduk didampingi bendera masing-masing pun, kali ini harus rela berpisah untuk sementara waktu.

Namun tampaknya, hujan yang turun tersebut menjadi berkat tersendiri. Bagaimana tidak, hujan yang memaksa mereka untuk berteduh di dek bawah, justru mulai mencairkan suasana tegang yang ada. Perbedaan suasana tersebut diakui oleh Co-sherpa Indonesia Edi Prio Pambudi.

"Awalnya kaku, nggak mau nyapa," katanya ketika ditemui Bisnis saat penyelenggaraan Sherpa G20 Labuan Bajo beberapa hari silam.

Untngnya, rintik hujan yang turun mampu mencairkan suasana yang sempat membeku di antara para delegasi. Diskusi yang rumit pun berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada satu delegasi yang meninggalkan pertemuan.

Bisa dibilang, itulah kekuatan G20 Indonesia. Satu, informal dialog yang tidak terikat dengan aturan-aturan yang membuat para delegasi enggan berkomentar. Dan kedua adalah inklusif. Semua delegasi boleh mengutarakan sesuai dengan persepsinya, kepentingannya dan lainnya. Suasana itulah yang coba dijaga oleh Indonesia, sebagai tuan rumah G20 2022.

"Semua bisa berhasil membawa semua delegasi dalam situasi kayak gini, on the same boat," ungkapnya.

Sherpa G20 Labuan Bajo: Rapat di Kapal Bikin Suasana Kian Akrab

Tiga Isu Utama

Suasana damai tersebut berlanjut pada hari kedua. Sebagai informasi, agenda utama yang berlangsung selama dua hari tersebut mengangkat tiga isu utama dan satu agenda tambahan.

Agenda utama tersebut antara lain Global Health Architecture dimana pada sesi ini setiap working group melaporkan hasil diskusinya, mulai dari health working group, agriculture working group, dan tourism working group.

Kemudian di sesi kedua Digitalisation yang diisi oleh laporan dari digital economy working group, education working group, employment working group, TII working group, serta empower working group.

Selanjutnya pada sesi ketiga Energy Transition diisi oleh energy transition, environment deputies meeting-climates sustainability, development, dan anti-corruption working group.

Agenda hari terakhir, yaitu Concrete Deliverables. Langkah 2nd Sherpa Meeting Indonesia untuk menyelenggarakan pertemuan dengan suasana friendship and casual tampaknya cukup berhasil mencairkan suasana ketegangan yang sempat tercipta pada berbagai rangkaian pertemuan sebelumnya.

Keseluruhan rangkaian acara yang berlangsung pada 9 hingga 13 Juli 2022 tersebut berakhir dengan suasana cair, tanpa diwarnai ketegangan ataupun walk out dari salah satu negara. Semoga, suasana ini tetap terus terjaga hingga Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan berlangsung pada November mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper