Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Indonesia Kuartal II/2022 Ekspansif, Ini Proyeksi BI ke Depan

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja sektor industri pengolahan melanjutkan tren peningkatan dengan capaian PMI BI sebesar 54,02 persen, meningkat dari 53,61 persen pada kuartal II/2022.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja industri manufaktur Indonesia pada kuartal III/2022 diprediksi kian ekspansif setelah Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) pada kuartal II/2022 berhasil menunjukkan performa gemilang.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja sektor industri pengolahan melanjutkan tren peningkatan dengan capaian PMI BI sebesar 54,02 persen, meningkat dari 53,61 persen pada kuartal II/2022.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan peningkatan PMI BI didorong seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, serta jumlah karyawan yang meningkat dan berada pada fase ekspansi.

"Mayoritas subsektor diprakirakan akan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor semen dan barang galian nonlogam, alat angkut, mesin dan peralatan, serta Logam dasar besi dan baja," kata Erwin seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (14/7/2022).

Dijelaskan lebih terperinci, volume produksi diperkirakan kembali meningkat dengan indeks sebesar 57,37 persen sejalan dengan aktivitas industri yang meningkat dan jumlah hari kerja.

Peningkatan tersebut terjadi di berbagai subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya, pupuk, kimia dan barang dari karet, serta logam dasar besi dan baja.

Sementara di seksi volume pesanan barang input, diperkirakan meningkat dengan indeks sebesar 55,96 persen.

Peningkatan tersebut terjadi di berbagai subsektor, antara lain semen dan barang galian nonlogam, alat angkut, mesin dan peralatannya, serta logam dasar besi dan baja.

Namun, komponen volume persediaan barang jadi diproyeksikan melambat dengan indeks 54,16 persen. Pada kuartal II/2022, indeks volume persediaan barang jadi sebesar 54,23 persen.

Penurunan terjadi di sejumlah subsektor, antara lain logam dasar besi dan baja serta barang kayu dan hasil hutan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper