Bisnis.com, PEKANBARU - Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan harga TBS kelapa sawit periode 13 sampai 19 Juli 2022 kian anjlok pada setiap kelompok umur kelapa sawit.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau Defris Hatmaja menjelaskan jumlah penurunan harga terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp263 per Kg atau anjlok 14,84 persen dari harga minggu lalu.
"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp1.509,38/Kg," ujarnya Selasa (12/7/2022).
Dia merincikan penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual crude palm oil (CPO) dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.
Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp6.880,67/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp1.306,00/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp6.949,81 dan mengalami penurunan harga sebesar Rp1.145,71/Kg dari harga minggu lalu.
PT Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp6.599,00/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp1.561,00/Kg. Sementara itu, Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp6.473,63/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 243,62/Kg dari harga minggu lalu.
PT Citra Riau Sarana menjual CPO dengan harga Rp7.006,50/Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 8256,50/Kg. Sedangkan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO minggu ini.
Selanjutnya untuk harga jual Kernel, PTPN V, Sinar mas Group, Astra Agro Lestari Group dan Asian Agri tidak melakukan penjualan pada minggu ini. PT. Citra Riau Sarana menjual dengan harga Rp4.237,87 dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp128,77/Kg. PT Musim Mas menjual dengan harga Rp4.503,00/Kg.
Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah atau CPO diprediksi bakal anjlok dalam. Dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat (AS). Bahkan, ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina. Harga CPO bisa ke 4.000 ringgit Malaysia.
"Artinya, ekspor CPO kita kejar-kejaran dengan waktu. Produsen akan beramai-ramai berusaha kirim CPO, harga di masa depan bisa lebih tertekan lagi. 3 bulan ke depan akan jadi saat paling kritis karena The Fed masih akan menaikkan suku bunga 125 bps," ujarnya.
Selain itu, stok CPO di Indonesia kini melimpah akibat larangan ekspor periode Mei 2022, dilanjutkan kebijakan DMO dan DPO jilid 2 sejak Mei hingga saat ini. Pada saat bersamaan, produksi minyak nabati lain khususnya kedelai, rapeseed dan sunflower oil di luar Rusia dan Ukrania sudah mendekati recovery.
Penyebab lain, adanya ancaman inflasi dan resesi ekonomi dunia termasuk di negara-negara importir minyak sawit dunia sebagaimana dilaporkan IMF. Ini membuat konsumsi minyak nabati dunia dan minyak sawit akan menurun.
Berikut Daftar Harga TBS Kelapa Sawit di Riau periode 13 - 19 Juli 2022
- Umur 3th Rp 1.118,02
- Umur 4th Rp 1.209,19
- Umur 5th Rp 1.319,55
- Umur 6th Rp 1.350,96
- Umur 7th Rp 1.403,53
- Umur 8th Rp 1.442,01
- Umur 9th Rp 1.475,32
- Umur 10th-20th Rp 1.509,38
- Umur 21th Rp 1.446,33
- Umur 22th Rp 1.439,19
- Umur 23th Rp 1.433,24
- Umur 24th Rp 1.373,76
- Umur 25th Rp 1.341,04