Bisnis.com, BALI – Pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) dalam resmi berlangsung side event G20 Indonesia yang digelar di Bali, mulai hari ini, Senin (11/7/2022).
Dalam acara yang berlangsung hingga Minggu (17/7), acara sampingan Presidensi G20 Indonesia akan menyelenggarakan serangkaian seminar, workshop hingga showcase. Hal tersebut merupakan upaya kolaborasi antara pembuat kebijakan dan pelaku industri.
“Kami percaya bahwa hanya dengan koordinasi dan kolaborasi kebijakan yang erat, ekonomi global dapat keluar dari krisis kesehatan dan kejatuhan ekonominya, dan kemudian pulih dengan kualitas tinggi dan untuk jangka panjang,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin (11/7/2022).
Menurutnya, kemitraan ini adalah kunci untuk mengatasi tantangan selama periode Covid-19. Di sisi lain, side event ini juga menjadi jendela bagi publik untuk mengakses berbagai agenda prioritas yang dibahas di balik pintu rapat utama G20.
Total terdapat 4 tema utama yang akan dibahas dalam side event kali ini, yakni pembahasan terkait dengan normalisasi kebijakan; digital ekonomi dan keuangan; pembiayaan hijau, inklusi serta syariah; dan perpajakan internasional.
Pertama, agenda akan membahas bagaimana kebijakan normalisasi membawa tantangan baru bagi ekonomi global, dan bagaimana cara negara-negara menghadapinya dengan menerapkan bauran kebijakan yang tepat.
Baca Juga
Kedua, agenda akan berfokus pada pembahasan ekonomi dan keuangan digital, serta ekosistem yang sinergis dan inklusif untuk percepatan pemulihan. Nantinya, akan ada 5 hari berturut-turut festival ekonomi digital yang diikuti oleh bank dan lembaga keuangan lainnya.
Ketiga, bertalian dengan isu-isu mengenai pembiayaan hijau, inklusi, dan syariah. Inklusi keuangan digital untuk perempuan, pemuda dan usaha kecil menengah (UKM) akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Pembahasan terakhir, perpajakan internasional yang berbicara tentang bagaimana sejumlah inisiatif telah mereformasi kode pajak internasional. Adapun, seluruh acara ini terbuka untuk FCBD dan FMCBG, gubernur bank sentral, pejabat pemerintah, hingga akademisi.