Bisnis.com, JAKARTA — Lima negara besar di Asia Tenggara atau Asean 5 ingin unjuk gigi terkait implementasi transaksi pembayaran lintas negara atau cross border payment pada agenda Presidensi G20 Indonesia.
Rencana implementasi transaksi pembayaran lintas negara atau cross border payment di kawasan Asean akan menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan ketiga tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Indonesia.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menjelaskan bahwa Indonesia selaku penyelenggara Presidensi G20 tidak hanya ingin menunjukkan capaian di dalam negeri, tetapi juga di tingkat regional.
"First mover Asian 5 ingin menunjukkan ini. Lima bank sentral [di Asia Tenggara] akan mendorong terciptanya payment connectivity di Asean," ujar Filianingsih dalam konferensi pers Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings atau FMCBG, Kamis (7/7/2022).
Menurutnya, Asean 5 ingin menunjukkan inisiatif setelmen transaksi mata uang lokal melalui sistem tersebut. Nantinya, kata dia, pembayaran di Asia Tenggara dapat berlangsung melalui QR code dalam mata uang masing-masing, sehingga tidak perlu terdapat dua kurs dalam transaksinya.
Asean 5 telah memiliki infrastruktur pembayaran yang mumpuni di negaranya masing-masing, baik berupa QR maupun fast payment.
Baca Juga
Integrasi tersebut menunjukkan bahwa inisiatif serupa dapat berjalan dan memberikan keuntungan, terutama untuk keperluan pariwisata dan perdagangan.
"Pak Perry [Gubernur BI] mengajak empat bank sentral lain. Sudah ada [kerja sama] QRIS dengan Thailand, sebentar lagi dengan Malaysia, diperluas menjadi bilateral. Sebentar lagi akan menjadi lima [negara]," katanya.
Filianingsih pun menyebut bahwa terbuka peluang perluasan ke lima negara Asean lainnya, atau bahkan perluasan ke Asean +3.
Inisiatif yang akan memberikan banyak manfaat itu akan menjadi salah satu bahan unjuk utama dalam pertemuan FMCBG.