Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bus Blue Bird (BIRD) Lebih Cepat Pulih dari Taksi, Ini Alasannya

Blue Bird (BIRD) menyebut layanan bus antarkota lebih cepat pulih daripada taksi.
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono (kedua kanan) berbincang dengan VP Central Operations Aris Budiarto (kiri), General Manager Bambang Kusumo (kedua kiri), General Manager Bus Rizki Bayu (kanan) dan salah seorang pengemudi saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2)./BISNIS-Arief Hermawan
Direktur PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono (kedua kanan) berbincang dengan VP Central Operations Aris Budiarto (kiri), General Manager Bambang Kusumo (kedua kiri), General Manager Bus Rizki Bayu (kanan) dan salah seorang pengemudi saat jumpa media di Jakarta, Rabu (19/2)./BISNIS-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyebut bahwa layanan shuttle antarkota mengalami pemulihan lebih cepat daripada layanan perusahaan yang lain, seperti taksi.

Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan pemulihan layanan shuttle bus antarkota didorong oleh kebutuhan mobilitas perusahaan yang tinggi selama kuartal II/2022 ke kuartal III/2022.

"Shuttle antarkota itu recovery-nya sangat cepat. Bisnis-bisnis corporate butuh mobilitas lebih tinggi," terangnya saat video conference, Senin (4/7/2022).

Andre menceritakan bahwa pemulihan pada operasional Bluebird sudah dimulai setelah kuartal III/2021 pada saat kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta mereda secara bertahap. Adanya naik-turun kasus Covid-19 secara signifikan beberapa kali sejak awal pandemi 2020 hingga awal 2022 (akibat Omicron) turut mendorong perusahaan transportasi ini beradaptasi.

Peningkatan kinerja operasional, lanjut Andre, tercermin dari pendapatan perusahaan yang pada kuartal I/2022 tumbuh 40 persen secara tahunan dibandingkan dengan kuartal I/2021. Saat ini, dia mengatakan ridership dari layanan Bluebird di seluruh lini secara umum sudah kembali pulih.

"Kita sudah kembali 80-90 persen terkait dengan ridership ke level prapandemi. Ini juga memengaruhi ke revenue kita," ujarnya.

Ke depan, emiten transportasi berkode BIRD ini menargetkan penambahan armada taksi dan non-taksi pada semester II/2022. Penambahan unit armada ditargekan mencapai 5.000 kendaraan baru.

Penambahan unit kendaraan akan menggunakan capital expenditure atau capex sebesar Rp1,2 juta termasuk untuk revitalisasi infrastruktur sistem IT Bluebird sekaligus penambahan sistem pembayaran layanan.

"Per bulan ini atau satu bulan ke depan kami akan tambah armada beroperasi sekitar 4.000 sampai dengan 5.000 kendaraan baru. Ini akan disesuaikan dengan situasi financial kami," kata Andre.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper