Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sejarah Hari Bank Indonesia Jatuh Pada 5 Juli

Sejarah Bank Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang. Bagaimana sejarah bank pertama milik Indonesia?
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini tepatnya pada 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia. Namun perlu menjadi catatan bahwa Hari Bank Indonesia berbeda dengan hari ulang tahun Bank Indonesia.

Hari ulang tahun Bank Indonesia jatuh pada 1 Juli setiap tahunnya, sementara Hari Bank Indonesia berkaitan dengan sejarah Bank Nasional Indonesia atau bank pertama milik Indonesia sejak 5 Juli 1946.

Lantas bagaimana riwayat Bank Indonesia di Tanah Air?

Sejarah bank di Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang.

Jika melihat kembali kebelakang, pada 1746 Bank van Courant menjadi bank pertama di Nusantara yang didirikan guna menunjang kegiatan perdagangan.

Bank van Courant kala itu bertugas untuk memberikan pinjaman dengan jaminan emas, perak, perhiasan dan barang-barang berharga lainnya.

Kemudian pada 1752, Bank van Courant disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening yang bertugas memberikan pinjaman kepada pegawai VOC agar mereka dapat menempatkan dan memutarkan uang mereka pada lembaga tersebut.

Namun karena krisis keuangan, De Bank van Courant en Bank van Leening harus ditutup pada 1818.

Sepuluh tahun kemudian, didirikanlah  De Javasche Bank yang nantinya menjadi cikal bakal Bank Indonesia.

Pada 1828, pemerintah Kerajaan Belanda memberikan octrooi atau hak-hak istimewa kepada De Javasche Bank (DJB) untuk bertindak sebagai bank sirkulasi. Sebagai bank sirkulasi, mereka memiliki kewenangan untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda. Sekedar informasi, DJB menjadi bank sirkulasi pertama di Asia.

Memasuki 1942 atau tepatnya pada masa pemerintahan militer Jepang, DJB dilikuidasi. Tugas DJB sebagai bank sirkulasi di Indonesia kemudian digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).

Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda mencoba menguasai kembali Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

NICA kembali mendirikan DJB untuk mencetak dan mengedarkan uang NICA, dimana ini bertujuan untuk mengacaukan ekonomi Indonesia.

Sesuai amanat yang tertulis dalam penjelasan pasal 23 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi "Berhubung dengan itu kedudukan Bank Indonesia yang akan mengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas ditetapkan dengan Undang-undang", pemerintah RI membentuk bank sirkulasi  dengan memberikan mandat kepada Margono Djojohadikoesoemo untuk memimpin bank tersebut.

Margono Djojohadikoesoemo sendiri merupakan anggota Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Kemudian pada 5 Juli 1946 berdasarkan UU darurat, didirikanlah bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Karena itu, setiap tahunnya Indonesia memperingati 5 Juli sebagai Hari Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper