Bisnis.com, JAKARTA - Perumahan Logam Bangun Setia 2 (LBS-2) yang dikembangkan oleh PT Saipul Putra Sakti (Imanan Holding) melakukan prosesi akad kredit massal.
Prosesi akad kredit massal ini diikuti oleh 150 konsumen yang diadakan di Ballroom Marketing Gallery Logam Bangun Setia 2 di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Program akad masal ini diprakarsai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dimana secara nasional diikuti oleh seluruh kantor cabang dan kantor cabang syariah dalam waktu sehari sebanyak 10.000 unit rumah subsidi.
Skema pembiayaan KPR yang disalurkan yaitu KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diberikan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) segmen berpenghasilan tetap swasta.
Kemudian KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang diberikan untuk MBR segmen berpenghasilan tidak tetap (wirausaha) serta KPR Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diberikan untuk MBR segmen pegawai negeri.
Chief Executive Officer (CEO) Imanan Holding yang juga Komisaris PT Saiful Putra Sakti Firman Budiman mengatakan proses akad kredit ini merupakan komitmen pihaknya kepada konsumen yang sudah memilih dan memesan unit rumah di Perumahan Logam Bangun Setia 2.
“Perumahan ini sudah setiap tahun sejak 2019 menempati posisi 3 terbanyak kontribusi realisasi nasional dengan rata-rata realisasi sebanyak 1500 unit per tahunnya,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (27/6/2022).
Baca Juga : Pacu KPR Subsidi, BTN (BBTN) Gelar Akad Kredit Massal 21.000 Unit |
---|
LBS-2 merupakan salah satu perumahan bersubsidi terbesar dengan luas 150 hektare sudah terbangun 6.000 unit rumah. Rencananya akan ada pengembangan lahan dan jalan akses baru menuju pintu tol Tambun Utara untuk merespon kebutuhan pasar dan kemudahan masyarakat.
Selain itu, di lahan 150 hektar akan dibangun juga rumah non subsidi serta Kawasan bisnis terpadu (CBD) yang akan merespon kebutuhan masyarakat milenial saat ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah menuturkan BTN sangat berperan dalam penyaluran pembiayaan rumah subsidi yang merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah (PSR).
Menurutnya, peran KPR subsidi untuk MBR yang telah dilakukan BTN hingga akhir Mei lalu sangat signifikan, BTN konvensional dan syariah keduanya memiliki kontribusi yang sangat besar.
“Per bulan Mei 2022, berdasarkan data dari BP-Tapera, BTN konvensional telah menyalurkan pembiayaan subsidi senilai Rp8,13 triliun, dengan porsi 56,09 persen, sedangkan melalui pembiayaan syariah menempati posisi kedua setelah BTN konvensional secara nasional dengan porsi 11,38 persen,” tuturnya.
Dia menilai kemampuan BTN konvensional dan syariah yang selalu terdepan menyalurkan pembiayaan rumah dan khususnya untuk MBR harus lebih didorong perannya.
“Selain mempermudah proses perbankan untuk mempermudah proses KPR dan aturan yang tidak ribet dan memberatkan konsumen ataupun juga developer,” tuturnya.