Bisnis.com, JAKARTA – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief memastikan pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait penambahan kuota haji sebanyak 10.000 dari Arab Saudi.
“Kemenag masih menunggu kepastian informasi terakhir secara resmi terkait adanya tambahan kuota haji dari pihak Arab Saudi,” katanya, dikutip dari lama resmi Kemenag, Kamis (23/6/2022).
Hilman mengatakan operasional pemberangkatan jemaah haji sudah berlangsung lebih 20 hari. Pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sudah selesai. Sekarang sudah memasuki hari kelima pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
“Data per hari ini, 57.100 jemaah sudah tiba di Arab Saudi. Artinya sudah lebih 50 persen yang diberangkatkan,” jelas Hilman.
Menurutnya, Kemenag saat ini terus fokus memberikan layanan terbaik kepada para jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi dan juga yang masih dalam tahap pemberangkatan.
Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi akan berlangsung hingga 3 Juli 2022. Setelah itu, jemaah akan memasuki fase puncak haji, yaitu Wukuf di Arafah.
Seperti diketahui, Indonesia mendapat kuota haji sebesar 100.051 jemaah untuk tahun ini, baik kuota haji reguler dan khusus.
Pembagian kuota haji reguler dan khusus dilakukan mengikuti alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Secara sistem, melalui e-Haj, Pemerintah Arab Saudi membagi sebanyak 92.825 untuk jemaah haji reguler dan 7.226 untuk jemaah haji khusus