Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini Total Tagihan Garuda Indonesia saat Proses PKPU

Garuda Indonesia (GIAA) merlis total tagihan dalam Daftar Piutang Tetap pada proses PKPU.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra../ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra../ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) memaparkan jumlah tagihan yang diakui dalam Daftar Piutang Tetap (DPT) mencapai Rp142,21 triliun pada proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Berdasarkan situs resmi PKPU Garuda, nilai tagihan tersebut tersebar baik untuk kreditur lessor, non-lessor, maupun kreditur preferen.

Perinciannya, Daftar Piutang Tetap terbanyak kepada sebanyak 123 lessor sesuai jumlah senilai Rp104,371 triliun. Selanjutnya, DPT untuk lebih dari 300 kreditur non-lessor senilai Rp34,09 triliun. Terakhir, DPT kepada non-preferen kepada 23 kreditur berjumlah Rp3,9 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pun mengakui membutuhkan waktu yang panjang untuk bernegosiasi dengan para krediturnya.

Pertemuan dan negosiasi dengan banyak pihak dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Maskapai pelat merah tersebut akan memanfaatkan sisa waktu sebelum proses voting untuk memaksimalkan diskusi guna mencapai persetujuan perdamaian.

“Nilainya memang banyak. Namun utang kita jangan dianggap ke lessor semua, ada juga bank lho,” ujar Irfan, Kamis (15/6/2022).

Dia memastikan bahwa mayoritas atau lebih dari 50 persen kreditur menyampaikan dukungan dalam proses PKPU yang tengah dihadapi perseroan.

Sejauh ini menjelang pengambilan suara atau voting PKPU yang akan berlangsung pada 17 Juni 2022, Irfan menyebut lebih dari 50 persen headcount kreditur akan mendukung perseroan dalam proses PKPU.

Sebagai informasi, untuk mencapai kesepakatan perdamaian, emiten berkode saham GIAA tersebut perlu mencapai persetujuan setidaknya 50 plus satu persen headcount kreditur. Tak hanya itu, Garuda juga mesti mengejar di atas 67 persen klaim dari kreditur non-preferen yang memiliki hak voting.

“Garuda optimis dapat mencapai threshold yang dipersyaratkan dalam proses PKPU. Di mana saat ini lebih dari 50 persen kreditur [headcount] yang termasuk di dalamnya mayoritas lessor serta sejumlah kreditur dengan nilai kewajiban usaha yang cukup signifikan, akan mendukung proposal perdamaian pada pemungutan suara besok,” ujarnya.

Menjelang proses pemungutan suara ini, Garuda tetap mengusahakan sebanyak mungkin kreditur menyetujui proposal perdamaian agar proses PKPU bisa memberikan solusi terbaik bagi seluruh pihak.

"Sampai hari ini level of confident kami sudah di atas 50 persen. Saya berharap level of confident ini naik," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper