Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever Agresif Garap Pasar Digital, Siapkan Portofolio E-Commerce

Unilever siap membidik segmen konsumen premium yang tumbuh lebih agresif dibandingkan segmen menengah.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I/2022 meski dalam dua tahun ke belakang menghadapi tantangan bisnis yang kompetitif dampak dari pandemi Covid-19.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti bersama seluruh jajaran direksi perseroan melempar sinyal optimisme atas peluang pertumbuhan berkelanjutan bagi Unilever di masa depan, termasuk pada segmen konsumen premium yang tumbuh lebih agresif dibandingkan segmen menengah.

“Pada tahun 2025, kelas menengah-keatas akan mencapai lebih dari setengah populasi, dengan sekitar 68 persen dari populasi tinggal di daerah perkotaan”, jelas Ira dalam siaran pers, dikutip Kamis (16/6/2022).

Ira juga menambahkan dalam menjabarkan two speed of economy yang terjadi di Indonesia saat ini, perseroan perlu menghadirkan portofolio yang lengkap serta profitabilitas yang optimal.

Konsumen kelas menengah secara jumlah memang mayoritas, namun rentan terhadap tekanan daya beli, untuk itu Perseroan akan tetap menjaga tersedianya opsi produk yang lebih terjangkau. Di sisi lain, Perseroan juga menangkap bahwa segmen kelas atas tumbuh pada tingkat yang jauh lebih cepat, yang dilihat perseroan sebagai sebuah peluang.

“Dengan pertumbuhan konsumen menengah ke atas yang berkelanjutan ini, kami melihat premiumisasi akan menjadi lokomotif pertumbuhan dalam 5 tahun ke depan. Untuk segmentasi konsumen yang lebih besar, Perseroan menyediakan paket dan harga yang sesuai untuk mendorong peningkatan pangsa pasar sekaligus menyesuaikan ukuran keranjang konsumen. Kami juga menyediakan portofolio yang berbeda dengan segmen harga yang lebih rendah," ungkap Ira.

Dia menekankan bahwa awal yang kuat harus dibarengi dengan strategi dan eksekusi yang juga kuat untuk mempertahankan kinerja. Karena itu Perseroan terus berfokus pada lima strategi utama Unilever Indonesia untuk memenangkan persaingan di tengah begitu banyaknya tantangan.

Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar, serta produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade), serta channel masa depan (e-Commerce). Keempat, penerapan E-Everything di semua lini. Terakhir, perseroan tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Meski dalam persaingan yang ketat, Unilever juga memiliki produk dengan price index yang bervariasi. Pada beberapa portofolio khusus atau portfolio premium, Unilever memiliki produk dengan harga 3x lipat dari core product. Untuk mendukung portofolio premium, Perseoran berinvestasi pada channel masa depan seperti e-commerce, dan social commerce yang dihuni target konsumen yang sesuai.

Dalam aspek komunikasi, perseroan juga mendorong peningkatan belanja media dari 5,5 persen ke 7,5 persen pada bauran segmentasi yang semakin beragam, dan menjangkau preferensi konsumen di saat ini. Hal ini memperkuat asupan data dan market insight yang sangat mendukung pengambilan keputusan. 

Pada sturuktur komposisi produk, perseroan akan sangat cermat dalam memilih material yang digemari konsumen, dan sekaligus efisien dalam membentuk harga jual yang kompetitif. Pada  2021 saja, perseroan telah melakukan lebih dari 20 inovasi yang memperkuat keunggulan kompetitif rangkaian portofolio Unilever Indonesia.

"Penguatan inovasi dan portofolio, transformasi digital, serta penguatan organisasi terus dilakukan demi menciptakan pertumbuhan bisnis yang kuat dan mampu bersaing. Misalnya berinvestasi pada brand-brand global untuk dibawa ke Indonesia, atau memperkaya brand yang sudah leading di tanah air," tegas Ira.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper