Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 3 Juni 2022, Ternyata Realisasi Anggaran PEN Baru 20,9 Persen

Realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) secara keseluruhan mencapai 20,9 persen atau Rp95,13 triliun dari Rp455,62 triliun per 3 Juni 2022.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat pembukaan pembukaan perdagangan Bursa di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat pembukaan pembukaan perdagangan Bursa di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara keseluruhan mencapai 20,9 persen atau Rp95,13 triliun dari Rp455,62 triliun hingga 3 Juni 2022.

"Dari segi realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional tadi juga dilaporkan bahwa secara keseluruhan realisasinya adalah 20,9 persen atau Rp95,13 triliun dari Rp455,62 triliun," kata Airlangga dalam Keterangan Pers Terkait Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Senin (13/6/2022).

Dari segi penanganan kesehatan, Airlangga mencatat realisasi sudah 20 persen atau Rp24,46 triliun. Ini digunakan untuk klaim tenaga kesehatan, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan, pengadaan vaksin, serta dana desa.

Kemudian untuk perlindungan masyarakat sudah mencapai 36,1 persen atau Rp55,85 triliun. Ini antara lain untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, BLT Minyak Goreng, BLT Desa, Bantuan Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan, serta Kartu Prakerja.

Di samping itu, dana pemulihan ekonomi 8,3 persen atau Rp14,83 triliun dari Rp178 triliun ini digunakan untuk sektor pariwisata, dukungan UMKM, dan fasilitas perpajakan.

Pada kesempatan yang sama, Airlangga mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tahap yang baik jika dibandingkan dengan negara lain.

"Kalau kita lihat kasus yang ada di Indonesia itu relatif secara keseluruhan masih dalam tahap yg baik bila dibandingkan dengan negara lain," ungkapnya.

Kasus harian di Indonesia sendiri sebanyak 574 kasus. Sementara Australia mencapai 16.000-an kasus. Kemudian, ada India dengan 8.500 kasus harian, Singapura 3.100 kasus, Thailand 2.400 kasus dan Malaysia 1.700 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper