Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menurunkan target investasi pada 2023 hingga Rp500 triliun. Target yang terbaru ditetapkan ternyata lebih rendah dari yang sebelumnya, yakni Rp1.800 triliun—1.900 triliun.
Pemerintah dan DPR RI mematok target realisasi investasi pada 2023 di rentang Rp1.250 triliun—1.400 triliun setelah adanya persetujuan penambahan anggaran Kementerian Investasi RI.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa pemerintah ingin menjadikan investasi sebagai salah satu komponen besar sumber pertumbuhan ekonomi 2023. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pun menaikkan target investasi tahun depan hingga 50 persen dari target 2022 senilai Rp1.200 trilun.
"[Realisasi] investasi penanaman modal asing [PMA] dan penanaman modal dalam negeri [PMDN] pada 2023 didorong di level Rp1.800 triliun hingga Rp1.900 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna tentang Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023, Rabu (16/2/2022).
Target itu ternyata diturunkan hanya dalam waktu empat bulan. Pemerintah kini menetapkan target realisasi investasi 2023 menjadi hanya Rp1.250 triliun—Rp1.400 triliun, artinya target itu hanya tumbuh 4 persen—16,6 persen dari target realisasi investasi tahun ini.
Target realisasi investasi ditetapkan bersamaan dengan persetujuan penambahan anggaran Kementerian Investasi menjadi Rp1,8 triliun oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dari sebelumnya Rp646 miliar. Kementerian Investasi mengajukan penambahan anggaran untuk bisa mencapai target realisasi investasi.
Baca Juga
"Komisi VI DPR menyetujui usulan tambahan anggaran 2023 sebesar Rp1,24 triliun yang akan dialokasikan untuk mendanai program prioritas dalam meningkatkan investasi 2023," ujar Pimpinan Komisi VI DPR Martin Manurung dalam rapat kerja dengan Menteri Investasi, Jumat (10/6/2022).
Pagu indikatif Kementerian Investasi ditetapkan senilai Rp646 miliar pada 2023, terdiri dari dukungan manajemen senilai Rp314 miliar dan program penanaman modal senilai Rp331 miliar. Disetujuinya tambahan anggaran Rp1,2 triliun membuat total anggaran Kementerian Investasi mencapai Rp1,8 triliun.
"Target investasi kami dinaikkan menjadi Rp1.250 triliun sampai Rp1.400 pada 2022. Ini yang membuat kami pusing, pimpinan. Beban kami disuruh naik, tetapi biaya kami dipangkas turun 50 persen. Jadi, biaya kami ini, saya enggak tahu lagi teori mana yang dipakai," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam rapat tersebut.