Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Penjualan Eceran April 2022 Melonjak, Ini Pendorongnya

Bank Indonesia (BI) memaparken penyebab penjualan eceran yang tumbuh pada April 2022.
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Supri
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Supri

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran terindikasi meningkat pada April 2022, terutama didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan momentum Idulfitri.

Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE), Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022 tercatat sebesar 239,2, atau tumbuh 16,5 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Capaian pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,6 persen mtm.

“Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas ekonomi masyarakat pada periode Ramadan dan menjelang Idulfitri,” kata Kepala Departemen Komunikasi dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).

Peningkatan penjualan eceran Mei 2022 terjadi pada sebagian kelompok, yaitu subkelompok sandang sebesar 37,0 persen mtm, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 19,4 persen mtm, serta peralatan informasi dan komunikasi sebesar 12,6 persen mtm.

Adapun secara tahunan, BI mencatat kinerja penjualan eceran tercatat tetap tumbuh tinggi sebesar 8,5 persen (year-on-year/yoy), meski melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,3 persen yoy.

“Tetap tingginya penjualan eceran terutama ditopang oleh meningkatnya penjualan subkelompok sandang, serta perbaikan penjualan kelompok peralatan informasi, dan komunikasi, serta perlengkapan rumah tangga lainnya,” jelas Erwin.

Secara spasial, penjualan eceran April 2022 tercatat tumbuh meningkat secara bulanan di beberapa kota yang disurvei, peningkatan tertinggi di Kota Bandung sebesar 25,7 persen mtm, diikuti Surabaya dan Medan, masing-masingnya mencapai 12,6 persen mtm dan 10,8 persen mtm.

Sementara itu, penjualan eceran secara tahunan melambat di Kota Surabaya, Semarang, dan Denpasar, dengan pertumbuhan yang tercatat sebesar 7,9 persen yoy, 0,8 persen yoy, dan 1,9 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper