Bisnis.com, JAKARTA - Parlemen di Uni Eropa (UE) mempercepat langkah untuk mengatur larangan penjualan mobil dengan bahan bakar bensin (BBM) mulai 2035.
Hal itu diikuti dengan penolakan dari anggota perlemen mengamendemen aturan yang mengizinkan sebagian produsen otomotif membuat mobil dengan bahan bakar bensin setelah 2035, seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (9/6/2022).
Langkah ini sejalan dengan proposal Komisi Eropa untuk pengurangan emisi 100 persen pada tahun tersebut. Dengan demikian, negosiasi dengan negara-negara anggota dapat segera terlaksana hingga akhir tahun ini untuk menentukan bentuk akhir dari undang-undang tersebut.
Tercapainya kesepakatan ini akan menjadi akhir dari mobil dengan mesin pembakar di Eropa, transportasi yang dominan sejak lebih dari seabad lalu. Selain itu, pengesahan juga akan menjadi tanda kemenangan bagi agenda iklim blok itu yang menghadapi tantangan tersulit di sektor transportasi.
"Regulasi ini mendorong produksi kendaraan nol emisi," kata Jan Huitema, anggota parlemen dari Belanda.
Dia menambahkan, dengan standar CO2, akan ada kejelasan bagi industri kendaraan dan dapat mendorong inovasi dan investasi di pabrikan mobil.
Baca Juga
Beberapa negara juga sudah mulai memetakan aturan untuk mewujudkan ambisi energi bersih, seperti Inggris yang berencana melarang penjualan kendaraan yang hanya menggunakan bahan bakar dan diesel mulai 2030.
Namun, pembuat kebijakan dari Partai Rakyat Eropa (EPP) yang konservatif tengah berupaya untuk meredupkan ambisi pengurangan emisi karbon mobil, mengingat kekhawatiran kehilangan pekerjaan di industri ini. EPP meminta pengurangan emisi paling tidak 90 persen yang dimulai 2035.