Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan segera meluncurkan roadmap Net Zero Emission (NZE) pertamanya, yang didukung oleh International Energy Agency (IEA) Clean Energy Transition Program yang didanai oleh Australia.
Menurut analisa IEA, pindahnya Indonesia ke jalur NZE dapat menarik tambahan investasi bersih sebesar US$2 miliar per tahun hingga 2030 dan menciptakan lebih dari 900 ribu lapangan kerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan proyek dengan dampak global dan regional harus menjadi inti dari jalur Indonesia menuju NZE. Karena itu, pihaknya menyambut baik proyek hidrogen hijau Australia di Indonesia untuk siap tahun ini.
"Solusi cerdas yang dipimpin oleh industri juga harus mendorong upaya bersama menuju rantai pasok yang lebih tangguh," kata Airlangga, mengutip siaran pers Selasa (7/6/2022).
Menurut dia, Indonesia dan Australia dapat bermitra dalam mengembangkan rencana pekerjaan ramah lingkungan guna memberdayakan masyarakat, sehingga mampu mengambil peluang dalam ekonomi energi baru.
Kendati demikian, tahap mengurangi penggunaan bahan bakar fosil tak dapat dicapai tanpa mengamankan solusi alternatif dan memberdayakan masyarakat.
Baca Juga
Sehingga, kata Airlangga, Australia bisa bermitra dalam pengembangan keterampilan misalnya beasiswa, pelatihan, pertukaran, akses visa dan pengakuan keterampilan bersama.
Di lain sisi, Australia tengah mempertimbangkan untuk berkontribusi pada Mekanisme Transisi Energi Asian Development Bank (ADB) yang baru seperti mempercepat pilot project Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) dan pemanfaatan amonia di pembangkit listrik tenaga batu bara.