Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan posisi cadangan devisa pada Mei 2022 akan mengalami peningkatan, tetapi terbatas.
Perkiraan tersebut sejalan dengan nilai tukar rupiah yang sempat melemah ke level Rp14.623 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Cadangan devisa pada Mei 2022 diperkirakan meningkat terbatas di tengah tren pelemahan rupiah secara rata-rata sekitar 1,73 persen secara bulanan ke level Rp14.623 per dolar AS dari bulan sebelumnya Rp14.375 per dolar,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/6/2022).
Di samping itu, Josua mengatakan terjadi juga keluarnya modal asing atau capital outflow di pasar obligasi dan pasar saham pada periode tersebut, masing-masing sebesar US$806 juta dan US$243 juta.
Aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik tersebut memberikan dampak pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan naiknya tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN).
Lebih lanjut, Josua mengatakan terbatasnya kenaikan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh surplus neraca dagang yang diperkirakan turun dari surplus bulan sebelumnya.
Baca Juga
Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh penerapan kebijakan larangan ekspor CPO oleh pemerintah hingga pertengahan Mei 2022.
“Dari kondisi tersebut, kami perkirakan posisi cadangan devisa Indonesia meningkat tipis ke level US$136-US$137 miliar,” kata Josua.