Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memperkirakan ada sekitar 719 peti kemas yang terdampak banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan penghitungan kerugian akan dilakukan setelah situasi kondusif bersama dengan para pihak yang terdampak. Tetapi, dia memperkirakan dampak kerugian terbesar dialami oleh tumpukan peti kemas yang berada di paling bawah.
"Potensi peti kemas terdampak sekitar 719, dengan asumsi peti kemas di tumpukan paling bawah yang ada di lapangan penumpukan terkena rob," ujarnya, Minggu (29/5/2022).
Bagi para pengguna jasa pelabuhan yang terdampak oleh banjir rob yang menerjang pesisir utara Semarang, Pelindo juga menyiapkan sejumlah skema kompensasi. Perseroan, sebutnya, telah bertemu dengan beberapa pengguna jasa untuk membahas mengenai langkah yang akan ditempuh perseroan pasca banjir rob.
Untuk pelanggan peti kemas misalnya, group usaha di bawah perseroan yakni PT Pelindo Terminal Petikemas akan memberikan pembebasan biaya penumpukan bagi peti kemas yang terdampak di dalam area TPK Semarang.
Pembebasan biaya penumpukan diberikan selama lima hari terhitung mulai tanggal 24 Mei 2022 hingga 28 Mei 2022 termasuk juga biaya yang disebabkan peti kemas belum dapat delivery (keluar dari area terminal). Juga atas biaya peti kemas yang melebihi batas waktu maksimal penerimaan di terminal (closing).
Selain biaya penumpukan ada juga pembebasan biaya tambat kapal yang sandar pada tanggal 23 Mei 2022 dihitung sejak estimasi keberangkatan kapal hingga realisasi keberangkatan kapal.
"Kami juga membebaskan biaya pergerakan tambahan untuk evakuasi peti kemas agar tidak terdampak oleh air rob," jelasnya.
Selain bagi pelanggan peti kemas, skema relaksasi juga akan diberikan untuk pelanggan non peti kemas, yaitu bagi mereka yang berkegiatan di dermaga pelabuhan dalam, dermaga samudera dan dermaga nusantara. Kapal-kapal di area tersebut yang tidak dapat beroperasi karena banjir akan mendapatkan sejumlah kelonggaran biaya, yaitu biaya tambat, biaya penumpukan pada area fumigasi, biaya pindah lokasi penimbunan (PLP) dan pusat logistik berikat.
"Untuk teknis relaksasi kami akan berkomunikasi kembali secara intensif dengan para pengguna jasa," jelas Ali.
Lebih lanjut Ali mengatakan sejumlah harapan disampaikan oleh para pengguna jasa. Salah satunya adalah harapannya agar TPK Semarang dapat pulih dan beroperasi secara normal kembali. Harapan lain mengenai Pelabuhan Tanjung Emas yang bebas dari rob juga diungkapkan oleh pengguna jasa.
Penanganan banjir rob akibat tanggul PT Lamicitra Nusantara menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
GM Pelindo Cabang Tanjung Emas Hardianto mengatakan tanggul jebol tersebut telah berhasil ditutup oleh tim gabungan pada Jumat (27/5/2022) pagi. Selanjutnya, dilakukan pemompaan air rob yang ada di dalam area pelabuhan untuk dialirkan ke kolam penampungan untuk selanjutnya dibuang kembali ke laut.
Air yang masuk lewat tanggul jebol dapat dibendung. Per Sabtu pagi (28/5/2022), kondisi air di dalam area pelabuhan telah surut.