Bisnis.com, JAKARTA — Belanja atau konsumsi masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri terindikasi meningkat dan mencapai level tertinggi sepanjang masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil riset Mandiri Institute, indeks frekuensi belanja (Mandiri Spending Index/MSI) pada periode Ramadan 2022 berada pada level 179,4.
Di samping itu, pada periode yang sama indeks nilai belanja naik ke level 159,9. Kedua indeks tersebut mencapai level tertinggi sepanjang pandemi.
Tercatat, puncak belanja pada periode Ramadan 2022 lebih tinggi 31 persen dibandingkan dengan puncak belanja pada Ramadan 2021.
“Tingkat belanja di semua wilayah kembali meningkat sejak awal Maret 2022. Perbaikan tingkat belanja tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang terimbas kenaikan harga komoditas, namun juga di wilayah yang mengandalkan pariwisata,” kata Head Of Mandiri Instute Teguh Yudo Wicaksono, Kamis (19/5/2022).
Dalam hasil riset dijelaskan, Teguh mengungkapkan peningkatan MSI pada periode tersebut juga terjadi sejalan dengan pelonggaran PPKM, sehingga mobilitas masyarakat meningkat, terutama dengan diperbolehkannya mudik saat Idulfitri tahun ini.
Baca Juga
Kenaikan indeks pun terjadi pada semua kelompok penghasilan, baik kelompok masyarakat atas maupun kelompok menengah ke bawah.
Peningkatan belanja tercatat terjadi terutama pada sektor fesyen dan perhiasan. Proporsi belanja fesyen pada periode Ramadan 2022 merupakan yang tertinggi sejak masa pandemi, yaitu mencapai 14,1 persen.
Begitu pula dengan proporsi belanja perhiasan yang meningkat sebesar 9,6 persen, tertinggi selama masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, menurutnya, indeks belanja supermarket saat ini tercatat sebesar 260,8, lebih tinggi dari puncak sebelumnya yang terjadi pada 1 minggu sebelum Lebaran 2021 yang mencapai 194,2.
Indeks belanja fesyen juga mencapai 183,2, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan puncak sebelumnya, saat liburan Natal dan tahun baru 2022 yang mencapai 136,5.
Indeks belanja restoran pun meningkat ke level 174,2 pada periode Ramadan 2022, lebih tinggi dari puncak sebelumnya pada periode liburan Natal dan tahun baru sebesar 164,6.