Bisnis.com, JAKARTA - CEO Mizuho Financial Group Inc., memperingatkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global setelah proyeksi tidak tercapainya target laba perusahaan.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (13/5/2022), bank terbesar ketiga di Jepang ini memperkirakan pendapatan bersih pada akhir tahun fiskal pada Maret 2023 naik 1,7 persen menjadi 540 miliar yen (US$4,2 miliar) akibat pinjaman macet.
Proyeksi tersebut lebih kecil dari dugaan para ekonom Bloomberg yang memperkirakan pendapatan mencapai 563,6 miliar yen (US$4,3 miliar), meningkat 13 persen.
“Kami memiliki hasil yang solid. [Namun], konflik Rusia-Ukraina dan faktor lainnya, [membuat] ketidakpastian meningkat. Kami akan tetap waspada dan melakukan upaya untuk bisnis yang stabil," ujar CEO Mizuho Masahiro Kihara selama briefing.
Laba bersih dipengaruhi oleh faktor-faktor khusus, termasuk pajak, dan bank membukukan kerugian modal sebesar 414,2 miliar yen pada obligasi asing pada Maret, kata Mizuho dalam sebuah pernyataan Jumat.
Mizuho mencatatkan eksposur di Rusia mencapai US$2,92 miliar pada akhir Maret dan perusahaan tidak berencana untuk melakukan bisnis baru di negara tersebut.