Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Jerman Kokohkan Rencana Transisi Energi, Indonesia Bisa Nyontek Nih!

Mewujudkan transisi energi melalui kerangka hukum menjadi salah satu tantangan. Negara yang tidak memiliki kerangka hukum untuk mencapai target perubahan iklim merupakan langkah yang mismatch atau tidak sesuai.
Matahari terbenam di balik sistem derek pelabuhan dan turbin angin di Hamburg, Jerman. /neweurope.eu
Matahari terbenam di balik sistem derek pelabuhan dan turbin angin di Hamburg, Jerman. /neweurope.eu

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Negara dan Utusan Khusus untuk Urusan Iklim Jerman Jennifer Lee Morgan mengatakan pentingnya penyusunan kerangka hukum untuk merealisasikan transisi energi, termasuk untuk Indonesia.

Morgan mengatakan Jerman telah menyiapkan rancangan undang-undang untuk mempercepat transisi energi sehingga meningkatkan porsi energi terbarukan untuk listrik hingga 80 persen pada 2030.

Hal ini dilakukan karena kesadaran pentingnya agar bisa mandiri dan menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap.

"Kami telah menyiapkan 500 halaman pengajuan undang-undang untuk mempercepat transisi energi sehingga meningkatkan porsi energi terbarukan," ungkapnya dalam Foreign Policy Community of Indonesia bersama Dino Patti Djalal pada Senin (9/5/2022).

Dia mengatakan mewujudkan transisi energi melalui kerangka hukum menjadi salah satu tantangan. Morgan menyebut negara yang tidak memiliki kerangka hukum untuk mencapai target perubahan iklim sebagai mismatch atau tidak sesuai.

"Jika anda ingin melakukannya, maka anda harus memberikan sinyal yang jelas kepada [dunia] bisnis. Pada COP selanjutnya, saya berharap kerangka hukum akan diberlakukan, termasuk di Indonesia," ungkapnya.

Tanpa itu, pemerintah akan sulit mendapat kepercayaan masyarakat. Morgan mengatakan kebijakan tentang perubahan iklim harus dapat bertahan meskipun pemerintahan telah berganti.

Pemerintahan baru seperti yang terbentuk di Jerman usai terpilihnya Kanselir Olaf Scholz dari Sosial Demokrat tetap meneruskan upaya mencari bahan energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil.

"Kami memiliki perjanjian transisi energi ketika kami memutuskan untuk menghapus batu bara. Kami bekerja dekat dengan serikat buruh untuk melihat bagaimana investasi di daerah yang bergantung pada batu bara sehingga para pekerja memiliki masa depan," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper