Bisnis.com, JAKARTA – Hingga 22 April 2022, BP Tapera telah berhasil menyalurkan FLPP senilai Rp6,54 triliun untuk sebanyak 58.941 unit.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan realisasi penyaluran FLPP tersebut sebesar 29,47 persen dari total target penyaluran rumah sebanyak 200.000 unit.
Dalam penyaluran FLPP terdapat sejumlah hambatan antara lain seperti masih ditemukan rumah subsidi yang tak dihuni atau tidak memenuhi standar ketentuan teknis bangunan. Lalu Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) perumahan yang belum lengkap dan belum berfungsi dengan baik
Adapun untuk menggenjot penyaluran FLPP di sepanjang kuartal II ini, BP Tapera akan melakukan monitoring harian kinerja bank penyalur. Selain itu, rencananya juga akan memberikan kuota sebagai bentuk komitmen perbankan.
“Kepastian ketersediaan stok hunian di lapangan. Lalu kebijakan balancing FLPP dan Tapera,” ujarnya belum lama ini.
Baca Juga : BP Tapera Telah Salurkan FLPP Rp3 Triliun Sepanjang 2022 |
---|
Untuk penyaluran pembiayaan Tapera dalam tiga bulan pertama tahun ini telah mencapai 222 unit dengan nilai Rp33,47 miliar. Realisasi penyaluran KPR Tapera pada kuartal I ini memang jauh dari target penyalurkan KPR Tapera di tahun ini sebanyak 109.000 unit. Adapun sebanyak 220 unit KPR Tapera disalurkan oleh BTN, sedangkan 2 unit KPR Tapera disalurkan oleh BRI.
Meski sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 12 bank penyalur KPR Tapera, namun yang siap secara sistem hanya BTN dan BRI saja. Hal ini tentu menjadi sebuah kendala. Selain itu, perlunya extra effort bagi bank penyalur Tapera melakukan penetrasi pasar karena RPC para PNS kecil sehubungan fasilitas kredit yang diberikan oleh BPD sebagai payroll bank.
“Tidak semua bank penyalur FLPP siap untuk bekerjasama penyaluran Tapera karena terkendala masalah penerbitan efek," katanya.
Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera Eko Ariantoro mengatakan saat ini BP Tapera tengah melakukan pemutakhiran data peserta Tapera. Tercatat per 20 April 2022, sebanyak 1.052.318 peserta Tapera telah melakukan pengkinian data.
Untuk mengejar data yang tersisa, BP Tapera menggelar program Gelegar Rejeki Tapera untuk mendorong kesadaran dan kepedulian peserta dalam melakukan pemutakhiran data. Saat ini BP Tapera memiliki total peserta Tapera aktif sebanyak 3.874.548, yang berupa Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga Lembaga Nonstruktural (LNS).
“Program ini berlangsung hingga Januari 2023 mendatang, dan menargetkan 80% peserta untuk turut aktif melakukan pemutakhiran. Para peserta dapat melakukan pengkinian / update data secara mandiri melalui portal kepersetaan Tapera di sitara.tapera.go.id,” tuturnya.
BP Tapera di pertengahan tahun 2022 ini juga akan meluncurkan Tapera Syariah sebagai produk barunya untuk mengakomodir peserta Tapera yang menginginkan prinsip syariah. Penerapan skema syariah ini dilakukan dalam hal pemupukan dana berdasarkan rekomendasi Penasihat Komisioner Bidang Perumahan dan Pembiayaan Perumahan (Dewan Pengawas Syariah / DPS) yang menetapkan peraturan pengelolaan dana Tapera dengan prinsip syariah untuk setiap proses bisnis pengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan dana serta proses monitoring dan evaluasi.
Baca Juga : BP Tapera Targetkan 4,37 Juta Peserta Tahun Ini |
---|
Tahun ini sendiri ditargetkan penambahan 750.000 peserta Tapera sehingga hingga akhir tahun akan terdapat total 4,61 juta peserta Tapera. Di tahun 2021, terdapat 3,86 juta peserta Tapera yang berasal dari peserta Eks Bapertarum PNS. Adapun target 750.000 tambahan peserta Tapera di tahun ini berasal dari ASN baru sebanyak 213.233 orang, BUMN sebanyak 357.277 orang, BUMD sebanyak 8.600 orang, LNS sebanyak 20.900 orang dan pekerja mandiri sebanyak 150.000 orang.
“Capaian target kuartal I BP Tapera adalah berupa pengembalian tabungan PNS Pensiun dengan total dana pengembalian senilai Rp2,33 Triliun untuk 481.982 peserta,” ucapnya.