Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Ramalan Saham Pasca Lebaran, Pantauan Inflasi, hingga Transisi IKN

Selain perkiraan fluktuasi perdagangan saham pasca Lebaran, redaksi bisnisindonesia.id juga menyoroti sejumlah berita ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas secara analitik dan mendalam.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed agresif menaikan suku bunga 50 basis poin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami pelemahan sebagai imbas dari kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang diambil untuk meredam inflasi.

Selain perkiraan fluktuasi perdagangan saham pasca Lebaran, redaksi bisnisindonesia.id juga menyoroti sejumlah berita ekonomi dan bisnis lainnya yang dikemas secara analitik dan mendalam.

Berikut lima berita pilihan editor bisnisindonesia.id edisi Jumat, 6 Mei 2022

1. RAMALAN SAHAM SETELAH LEBARAN SAAT SUKU BUNGA THE FED AGRESIF

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed akhirnya mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga 50 basis poin usai rapat FOMC, Kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia. 

Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target untuk suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga 1 persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen. 

Berdasarkan catatan Bloomberg, kebijakan ini merupakan kenaikan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak tahun 2000. The Fed mengatakan bahwa kenaikan ini terpaksa ditempuh demi menetralisir kondisi inflasi AS. Adapun kebijakan The Fed tersebut akan turut berdampak terhadap pergerakan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. INDEKS MANUFAKTUR MENGGELIAT, PEMBAYARAN THR TERSENDAT

Kian meningkatnya aktivitas pembelian dan permintaan baru di pasar berhasil mendorong produktivitas pada sektor industri manufaktur di Tanah Air sehingga masih terus menggeliat meskipun belum sekencang awal 2022. Secara perlahan sektor manufaktur Indonesia terus melaju dalam level ekspansif.

Fase ekspansi itu tecermin dari hasil survei S&P Global melalui data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 yang berada di level 51,9 atau naik sedikit dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di posisi 51,3.

Sayangnya, kondisi perekonomian yang terus membaik yang terlihat dari pertumbuhan produksi maupun aktivitas pembelian dan jumlah tenaga kerja tersebut tidak diikuti dengan komitmen pelaku usaha untuk memenuhi kewajibannya membayarkan tunjangan hari raya atau THR Keagamaan kepada para pekerjanya.

3. PANTAU INFLASI, BI DIPERKIRAKAN BELUM TERGODA NAIKKAN SUKU BUNGA

The Fed resmi mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps), dari 0,25-0,50 persen menjadi 0,75-1,00 persen. Kenaikan suku bunga The Fed tersebut diperkirakan tidak akan serta merta diikuti Bank Indonesia.

Bank Indonesia diperkirakan belum akan menaikkan suku bunga yang dikenal dengan sebutan  BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Penentuan suku bunga acuan biasanya dilakukan BI untuk memperkuat operasi moneter jika diperlukan.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Faisal Rachman memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 3,50 persen.

4. KINERJA BERLIPAT ALAT BERAT KIAN TERANGKAT SEKTOR TAMBANG

Kinerja industri alat berat nasional pada 2022 diproyeksikan mampu mencatatkan rekor, sejalan dengan meningkatnya permintaan dari sektor pertambangan di tengah reli penguatan harga komoditas yang masih berlanjut. Baik produksi maupun penjualan alat berat tahun ini bakal terangkat oleh sektor pertambangan.

Ke depannya, sektor konstruksi juga berpeluang tumbuh seiring dengan berjalannya proyek-proyek pembangunan infrastruktur pemerintah, sehingga kontribusinya terhadap kinerja alat berat nasional ikut bertambah. 

Untuk diketahui, lonjakan volume produksi alat berat nasional terjadi pada 2021, tepatnya setelah pada 2020 mengalami penurunan tajam 43,44 persen. Pada 2021, industri alat berat mencatatkan lonjakan produksi sebesar 96,67 persen menjadi 6.740 unit dari capaian tahun sebelumnya yang hanya 3.427 unit.

5. TRANSISI IKN MULAI BERGULIR, PAJAK DAN TARIF KHUSUS AKAN BERLAKU

Berdasar skenario yang ditetapkan pemerintah, setelah tim transisi menjalankan kewajibannya maka Otorita IKN akan memulai tugasnya.  Otorita IKN direncanakan mulai beroperasi paling lambat pada akhir tahun ini. 

Berdasarkan surat keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 105 Tahun 2022, Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) langsung dipimpin Kepala Otorita IKN. Sedangkan wakil ketua tim transisi dipegang oleh Wakil Kepala Otorita IKN. Demikian surat keputusan Mensesneg yang ditetapkan pada 28 April 2022.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Transisi mendapat dukungan dari Tim Penasihat yang dipimpin Bambang Brodjonegoro. mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper