Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membenarkan bahwa keterbatasan jumlah pesawat yang saat ini dimiliki oleh maskapai nasional, masih menjadi kendala utama untuk mendongkrak pemulihan di sektor pariwisata.
Sandiaga menjelaskan menjelaskan kelangkaan jumlah pesawat tersebut utamanya menjadi kendala utama bagi Bali untuk meraup lebih banyak kunjungan wisatawan asing. Menurut Sandiaga, dia sudah mengkomunikasikan dengan pemerintah negara lain seperti di Australia, dan mereka sudah siap membuka pintu penerbangan ke Indonesia.
Menurut dia, tingkat permintaan wisatawan mancanegara ke Bali yang tinggi, hingga saat ini belum dapat terakomodasi dengan baik imbas minimnya penerbangan langsung ke Pulau Dewata. Kondisi ini tercermin dari dua grup maskapai terbesar yakni Lion dan Garuda yang belum sanggup menambah penerbangan internasional.
“Ya memang keterbatasan penerbangan ini menjadi kendala. Ini karena keterbatasan pesawat. Kita lihat saja Batik Air dan Garuda Indonesia belum bisa menyediakan [rute internasional]. Padahal di dalam negeri saja kan [permintaan] sudah penuh sekali,” ujarnya dikutip, Selasa (3/5/2022).
Adapun persoalan keterbatasan pesawat terjadi lantaran selama pandemi Covid-19, banyak maskapai yang memilih mengembalikan pesawat dari lessor. Imbas tekanan finansial yang mesti dihadapi selama pandemi.
Guna mencari solusi ini, Sandiaga menjelaskan telah berkomunikasi dengan maskapai internasional, seperti Turkish Airline, Qatar Airways, Singapore Airlines, hingga Ana Airlines untuk menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia. Di sisi lain, Sandiaga juga mendorong maskapai nasional bisa melakukan kerja sama code sharing dengan maskapai asing tanpa perlu menambah jumlah pesawat.
Baca Juga
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menuturkan tingkat keterisian pesawat menuju Bali telah berada di atas 50 persen. Kendati demikian, angka ini masih jauh dari sebelum pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, dia berharap kehadiran maskapai baru seperti Pelita Air dan Super Air Jet bisa membantu mengatasi kelangkaan jumlah pesawat di tengah tingginya minat penumpang