Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah membuka jalur alternatif penyebrangan dari Sumatera ke Jawa, melalui Pelabuhan Panjang, Lampung. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penumpukan kendaraan pemudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan pada arus balik Idulfitri 1443 Hijriah.
Sebelumnya, terjadi lonjakan penumpang yang sangat tinggi pada arus mudik, terutama pada angkutan penyeberangan. Berdasarkan catatan Kementrian Perhubungan, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan penyeberangan melebihi penumpang di transportasi umum lain, dimana mencapai 1,6 juta penumpang, baik di Pelabuhan Bakauheni maupun di Pelabuhan Merak.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, sejauh ini rekayasa dan antisipasi telah dilakukan guna mengurangi kepadatan.
Kendati demikian, jumlah arus balik dikhawatirkan akan melebihi angka mudik sehingga pemerintah menjadikan Pelabuhan Panjang sebagai alternatif.
"Kita juga akan lakukan skenario untuk merespons perubahan perilaku pemudik tahun ini dibanding tahun 2019 sehingga penanganan kita bisa lebih cermat dan memuaskan bagi para pemudik,” kata Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (3/5/2022).
Muhadjir menambahkan, informasi mengenai penggunaan dan lalu lintas Pelabuhan Panjang sebagai tambahan Pelabuhan Bakauheni perlu diperjelas dan diintegrasikan sehingga data dan informasinya hanya satu dan mempermudah pengambilan keputusan.
Menko juga meminta Menteri Kesehatan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan pelayanan di sektor kesehatan dan kebutuhan sekunder dari masyarakat terutama di rest area.
Untuk itu, sambungnya, para penumpang perlu mendapatkan pelayanan yang bisa mengalihkan perhatian agar tidak terfokus untuk langsung menyebrang.
Sementara itu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, timnya akan melakukan pergerakan dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan pada arus balik untuk mengurangi tekanan di Pelabuhan Merak.
Hal tersebut, sudah dibahas secara internal antara pihaknya dengan Pelindo serta stakeholder di Lampung untuk memastikan Pelabuhan Panjang sebagai alternatif titik kedua apabila terjadi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.
Kendati demikian, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya perlu memberikan kepastian untuk pemilik bisnis dari Panjang ke Ciwandan.
"Oleh karenanya kita akan bagi beberapa di Bakauheni dan Panjang. Kita harus membuat proyeksi apple to apple berapa yang akan berangkat. Walaupun jumlahnya tidak besar paling tidak kita punya ruang," jelas Budi.
Kemudian, dalam mengatur lalu lintas menuju Pelabuhan Panjang, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi meminta Kapolda Lampung agar menyesuaikan fasilitas yang akan digunakan dalam penyeberangan dari Bakauheni untuk memastikan dermaga mana saja yang akan digunakan.
"Kami sangat berharap kecepatan pelayanannya sehingga waktu bongkar muat dan lainnya bisa mempersingkat proses menuju penyebrangan ke Banten," ujarnya.