Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekayaan Jeff Bezos Hilang US$13 Miliar dalam Hitungan Jam, Saham Amazon Biang Keladinya

Saham Amazon merosot lebih dari 8 persen pada sesi prapembukaan perdagangan Jumat (29/4/2022) setelah melaporkan kerugian pada kuartal I/2022 dan pertumbuhan penjualan paling lambat sejak 2001.
Pendiri dan CEO Amazon.com Inc. Jeff Bezos/Bloomberg
Pendiri dan CEO Amazon.com Inc. Jeff Bezos/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kekayaan milyader Jeff Bezos hilang hingga US$13 miliar dalam beberapa jam saja setelah saham Amazon anjlok akibat merilik kinerja di bawah ekspektasi investor.

Dilansir Bloomberg, Saham raksasa e-commerce tersebut merosot lebih dari 8 persen pada sesi prapembukaan perdagangan Jumat (29/4/2022) setelah melaporkan kerugian pada kuartal I/2022 dan pertumbuhan penjualan paling lambat sejak 2001.

Amazon mencatatkan rugi US$3,8 miliar pada kuartal pertama atau setara US$7,56 per saham. Ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun 2021 saat Amazon mencatatkan laba per saham sebesar US$15,79, sekaligus kerugian kuartalan pertama dalam tujuh tahun terakhir.

Sementara itu, pendapatan naik dari US$116,44 miliar dari US$108,52 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, tepaut tipis dari konsensus analis sebesar US$116,45.

Selain itu, Amazon memperkirakan akan mengalami kerugian serupa pada kuartal II/2022. Penjualan diperkirakan mencapai US$121 miliar, meleset dari perkiraan rata-rata analis sebesar $125 miliar.

Jika pelemahan berlanjut, kekayaan bersih Bezos akan turun menjadi sekitar $155 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Pada puncaknya tahun lalu, kekayaannya Jeff Bezos sempat melampaui US$210 miliar.

Orang terkaya nomor dua di dunia setelah Elon Musk ini menjadi orang keempat yang merasakan kehilangan kekayaan terbesar sepanjang tahun ini. Hingga Kamis (28/4), kekayaan Bezos sudah tersapu US$23 miliar sejak awal tahun.

Amazon mengatakan perusahaan bersaing dengan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi menyusul melonjaknya perekrutan pekerja selama pandemi dan lonjakan inflasi yang dapat menahan penjualan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper