Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Erick Thohir ke Pelita Air, Jangan Ulang 'Kesalahan' Garuda Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir memberi pesan kepada Pelita Air agar tidak mengulang kesalahan Garuda Indonesia.
Pelita Air menggunakan pesawat A320./ Dok. Istimewa
Pelita Air menggunakan pesawat A320./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberi pesan khusus kepada PT Pelita Air Services (PAS) agar menjadi maskapai sehat tidak mengulang kesalahan yang telah dilakukan oleh rekan maskapi pelat merah lainnya PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).

Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan Pelita bisa menjelma dengan paradigma baru dan ikut serta menyehatkan kondisi industri pesawat terbang. Dengan demikian, sebagai maskapai pelat merah, Pelita juga tidak semestinya melakukan tindakan menyalahi hukum atau meniru pola bisnis yang dilakukan oleh rekan operator pelat merah sebelumnya.

"Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain [Garuda] tidak boleh terulang di sini, kalo terulang saya tidak segan-segan. Kalau terulang saya yang laporin langsung," ujarnya, Kamis (28/4/2022).

Adapun Erick juga menjelaskan alasan dibalik transformasi yang dilakukan oleh Pelita Air. Erick menuturkan ada potensi luar biasa penerbangan domestik yang selama ini tidak pernah difokuskan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Berdasarkan data yang ada, Erick menyebutkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 melanda, sebesar 72 persen pasar pariwisata di Indonesia adalah domestik sedangkan hanya sebesar 28 persen yang merupakan rute internasional tueis.

"Ini kan potensi kuar biasa yang kita bumn nggak fokuskan diri. Saya meminta dan haruskan Pelita Air yang akan menjadi salah satu tulang punggung penerbangan domestik," ujarnya, di Terminal III Bandara Soekarno - Hatta, Kamis (28/4/2022).

Erick menyayangkan potensi pasar domestik yang besar ini apabila terlewatkan. Terutama karena saat ini industri penerbangan sudah bangkit tapi masyarakat memperoleh harga tiket yang mahal.

Oleh karena itu, dia menyebut bahwa Kemenhub dan Kementerian lain bersepakat mengintervensi pasar. Erick berpendapat eras pasar bebas boleh saja berlaku tetapi keseimbangan pasar harus tetap terjaga.

"Nggak mungkin pasar yang besar ini dimonopoli sebagian besar saja. Ini kenapa kita lahirkan Pelita," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper