Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Perang Rusia vs Ukraina, Kepala BKPM Optimistis Investasi Tembus Rp1.200 Triliun

Berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) Rusia dan Ukraina juga menjadi negara penghasil gandum di dunia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers./ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers./ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah konflik Rusia dan Ukraina dan pemulihan pasca pandemi Covid-19, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis investasi dapat mencapai target Rp1.200 triliun tahun ini.

"Kenapa, karena Rusia dan Ukraina bukan menjadi negara tujuan investasi di Indonesia yang masuk 10 besar," ungkap Bahlil dalam konferensi pers, Senin (25/4/2022).

Kendati demikian, diakuinya perang Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada inflasi dan perdagangan serta ketergantungan Indonesia terhadap beberapa bahan pokok.

Sebagaimana diketahui, Rusia merupakan salah satu eksportir minyak terbesar di dunia. Menurut Badan Energi Internasional (IEA) Rusia mengekspor sekitar 2,85 juta barel per hari, melalui jalur laut dan pipa. Demikian dikutip dari The Hill, Senin (25/4/2022).

Rusia dan Ukraina juga merupakan salah satu negara terbesar penghasil gandum di dunia berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Selain itu, bahan baku pupuk sebagian besar berasal dari Ukraina dan Rusia. Artinya, jika harga pupuk melonjak lantaran harga bahan baku naik, itu akan berdampak terhadap harga pokok produksi petani.

"Inilah yang harus sama-sama kita pikirkan. Makanya Presiden dalam beberapa arahannya selalu mendorong sektor makanan. Kenapa? Karena negara yang akan memenangkan daya  tahan dalam menghadapi pandemi Covid serta perang Ukraina dan Rusia adalah dia harus punya kekuatan di migas dan pangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper