Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk menyebutkan bahwa dewan direksi Twitter Inc., memiliki kepentingan yang tidak sejalan dengan pemegang saham seiring dengan upaya perusahaan menghalangi pencaplokan seluruh kepemilikan.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (17/4/2022), miliarder nomor satu di dunia ini mengatakan dewan direksi hampir tidak bisa memiliki saham sepeninggal Jack Dorsey, eks CEO Twitter.
"Wow, dengan kepergian Jack, direksi Twitter secara kolektif hampir tidak memiliki saham! Secara objektif, kepentingan ekonomi mereka sama sekali tidak selaras dengan pemegang saham," katanya dalam akun Twitter.
Pada Jumat, Twitter menyusun rencana hak pemegang saham agar dapat menggagalkan akuisisi Musk, sebuah langkah yang sering disebut dengan strategi poison pill. Dalam aturan itu, jika salah satu pihak memperoleh 15 persen saham beredar tanpa persetujuan sebelumnya, pemegang saham lain akan diizinkan untuk membeli saham tambahan dengan harga diskon.
Dalam akun Twitter, Musk juga menjawab pertanyaan seorang netizen yang menanyakan apakah ini bisa berujung pada kelalaian kriminal. "Untuk keadilan bagi direksi Twitter, ini mungkin lebih kepada menjadi perhatian tentang penawar potensial lainnya vs hanya saya," katanya.
Sebelumnya pada Jumat, Musk menyatakan tawarannya untuk membeli seluruh saham Twitter senilai US$54,20 per saham atau total US$43 miliar. Hal ini diungkapkan pada keterbukaan pada Kamis.
Baca Juga
Sejak mengungkapkan penawaran tersebut, Musk menghujani unggahan di akun Twitter-nya, yang tampak seperti kampanye media sosial untuk memengaruhi opini publik.
Pendiri Tesla Inc., ini pada Kamis men-tweet bahwa dewan direksi berisiko harus bertanggung jawab jika bertindak melawan pemegang saham.