Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri dan pemilik perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk mengajukan penawaran untuk membeli Twitter dengan harga US$54,2 per saham atau setara Rp778.390 dengan asumsi kurs Rp14.361. Dengan demikian orang terkaya di bumi ini siap merogoh US$43 miliar atau setara Rp617,5 triliun untuk menjadi pemegang saham pengendali media sosial tersebut.
Musk mengatakan bahwa Twitter memiliki potensi yang luar biasa dan dia akan menjadi orang yang membukanya. Kendati demikian, mengutip Bloomberg, Kamis (14/4/2022), saat Musk pertama kali mengumumkan memiliki 9 persen saham Twitter, harga saham Tesla turun 1,5 persen pada hari yang sama.
Adapun penawaran senilai US$43 miliar itu menjadi rentetan kisah mesra baru Musk dengan Twitter. Sebagaimana diketahui, orang yang memiliki harta kekayaan US$260 miliar ini terbilang aktif sebagai pengguna Twitter. Dia sering kali membagikan meme dan ejekan melalui akun Twitter pribadinya @elonmusk kepada lebih dari 81,6 juta pengikutnya.
Musk belum mengungkapkan sumber dana yang akan digunakan untuk mengakuisisi Twitter senilai US$43 miliar. Seorang analis saham dan Equity Research, Neil Campling mengatakan bahwa tawaran tersebut merupakan akusisi yang terllau menghabiskan uang.
"Dia '[Musk] harus menjual sepotong saham Tesla untuk mendanainya, atau pinjaman besar-besaran untuk itu," katanya.
Sementara itu, Musk telah mempekerjakan Morgan Stanley sebagai penasihatnya untuk penawaran tersebut. Harga penawaran juga termasuk nomor 420, yang dikenal luas sebagai referensi kode untuk ganja. Dia juga memilih $420 sebagai harga saham untuk kemungkinan mengambil Tesla pribadi pada tahun 2018.
Berdasarkan surat penawaran yang dipublikasikan Musk, tawaran dirinya untuk Twitter sudah final. Artinya dia tidak menerima negosiasi dari pihak Twitter dan juga akan mempertimbangkan posisinya sebagai pemegang saham bila tawaran tersebut tidak diterima.
"Penawaran saya adalah penawaran terbaik dan terakhir saya dan jika tidak diterima, saya perlu mempertimbangkan kembali posisi saya sebagai pemegang saham," tulis Musk.