Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan perekonomian Indonesia telah membaik. Hal ini diharapkan dapat menarik investor sehingga meningkatkan investasi di negara ini.
Dia menjelaskan, indikator perbaikan ekonomi terlihat dari neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus selama 22 bulan terakhir.
Adapun komoditas utama Indonesia seperti batubara, CPO, dan nikel menjadi peluang bagi neraca perdagangan Indonesia pada 2022.
"Prospek ekonomi yang membaik juga akan membantu kepercayaan investor sehingga mendukung peningkatan investasi," kata Airlangga dalam webinar bertajuk The Future Trend, Market, Trade and Investment of Soft Commodities, Kamis (7/4/2022).
Tak hanya itu, realisasi investasi di kuartal IV/2021 mencapai Rp241,6 triliun atau tumbuh 15,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dengan capaian tersebut realisasi investasi di 2021 mencapai Rp901,2 triliun, sedikit lebih tinggi dari target Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp858,5 triliun.
Pemerintah terus mendorong berbagai insentif yang meningkatkan utilisasi industri dan mendorong perbaikan iklim usaha industri dalam negeri untuk terus meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, pemerintah juga memanfaatkan momentum Presidensi G20 untuk meraih peluang dari perkembangan ekonomi global.
"Presidensi G20 akan memberikan peluang Indonesia memimpin proses pemulihan ekonomi melalui 3 jalur utama yaitu kesehatan, digitalisasi dan sisi energi," ujarnya.