Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! Penumpang KRL Melonjak 600.000 Orang saat Ramadan

KAI Commuter mencatat adanya lonjakan jumlah penumpang menjadi 600.000 orang per hari saat Ramadan.
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line tiba di Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line tiba di Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat jumlah penumpang KRL mengalami kenaikan hingga mencapai lebih dari 600.000 orang per hari pada jam kerja saat Ramadan. Sementara itu, volume penumpang saat akhir pekan pun turut mengalami kenaikan hingga mencapai lebih dari 500.000 penumpang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan kenaikan sudah terjadi sebelum masuk bulan puasa. Pada saat akhir pekan pun, terjadi kenaikan dari awalnya hanya kurang dari 400.000 penumpang.

"Kami dapat sampaikan bahwa pada saat libur menuju Ramadan pada Sabtu-Minggu kemarin, volume penumpang kami juga mengalami kenaikan," tutur Anne, Senin (4/4/2022).

Oleh sebab itu, sejalan dengan kenaikan volume penumpang, KCI melakukan sejumlah evaluasi dengan rekayasa pola operasi guna mencegah adanya kepadatan di stasiun maupun di dalam gerbong KRL.

Untuk itu, per hari ini, Senin (4/4/2022), jadwal operasional KRL Jabodetabek akan diperpanjang menjadi mulai pukul 04.00 WIB sampai degan 24.00 WIB. Awalnya, jadwal operasional KRL mulai hanya sampai dengan pukul 22.00 WIB.

Selain itu, jumlah perjalanan ditambah dari awalnya sekitar 1.005-1.007 perjalanan setiap harinya, menjadi 1.053 perjalanan. Harapannya, agar semua pengguna jasa KRL bisa mengatur jadwal perjalanannya serta bisa menghindari penggunaan KRL pada jam-jam kerja pada saat tingkat kepadatan tinggi.

Anne menuturkan bahwa 1.053 perjalanan yang ditetapkan tersebut sudah dipadatkan pada jam-jam terjadinya kenaikan volume penumpang.

"Ini akan terus kami evaluasi supaya kami tetap bisa mendukung protokol kesehatan karena kami masih melakukan pembatasan 60 persen," jelas Anne.

Anne juga berpesan agar para penumpang tetap menjaga protokol kesehatan. Pada saat berbuka, para penumpang diperbolehkan untuk makan dan minum secukupnya baik di stasiun maupun di dalam gerbong. Kemudian, penumpang diwajibkan untuk kembali memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper