Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto melaporkan, Badan Layanan Umum (BLU) saat ini memiliki 248 BLU dengan jumlah sumber daya manusia sebanyak 235.000 orang dan mengelola aset sebesar Rp1.170 triliun.
Adapun 248 BLU tersebut terdiri dari 107 BLU kesehatan, 105 BLU pendidikan, 9 BLU pengelola dana, 6 BLU pengelola kawasan dan 21 BLU barang/jasa lainnya.
Dia mengatakan dalam rentang 16 tahun, BLU telah berhasil menunjukkan pertumbuhan dan dinamika yang sangat positif dalam berbagai aspek.
"BLU yang semula hanya rumpun kesehatan dan pendidikan saat ini telah berkembang mencakup rumpun pengelolaan dana, kawasan, penyediaan barang dan jasa lainnya bahkan sampai ke sektor pariwisata," katanya dalam Rakor BLU 2022, BLU Speed Up Recovery, Rabu (30/3/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan,pada aspek jenis dana kelolaan, BLU jadi semakin beragam termasuk BLU sawit dan kerjasama pembangunan internasional.
Pada aspek fleksibilitas dari yang semula terbatas pada pengelolaan kas, kini berkembang menjadi entitas yang mempunyai fleksibilitas dalam mengelola pengadaan barang dan jasa serta investasi.
Kemudian, katanya, pada aspek tata kelola yang semula hanya berupa kelengkapan organ kini berkembang pada arah penguatan SPI, peran dewan pengawas, implementasi kontrak kinerja dan penilaian
Kendati demikian, Hadiyanto mengakui bahwa di 2022 merupakan tantangan yang tidak mudah lantaran pandemi masih terus membayangi Indonesia yang sedang dalam tahap pemulihan.
Oleh karena itu, Hadiyanto mengatakan, BLU sebagai agen pemerintah dituntut untuk bisa berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui extra effort dan berinovasi untuk penanganan pandemi Covid, melakukan pengembangan layanan dengan menggunakan creative financing, menjadi link and match dengan kebutuhan industri dan melakukan optimalisasi atas aset BLU serta mengintensifkan upaya digitalisasi layanan seperti economic sharing, e-rekam medis, virtual account, marketplace serta QRIS.