Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPDLH Kantongi Dana Hibah US$1 Juta dari Ford Foundation Indonesia

Dana tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk memperkuat lembaga-lembaga yang yang bertugas sebagai penyalur dana kepada masyarakat, lembaga pendidikan dan masyarakat secara langsung.
Ilustrasi hutan Mangrove. /KKP
Ilustrasi hutan Mangrove. /KKP

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan Ford Foundation Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan ekonomi keberlanjutan masyarakat adat dan komunitas lokal.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam penandatanganan perjanjian kerjasama Pelaksanaan Kontribusi Terkait Manajemen Hibah untuk Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Masyarakat pada Selasa (29/3/2022).

Adapun dukungan dana hibah awal yang diberikan oleh Ford Foundation Indonesia kepada BPDLH sekitar US$1 juta.

Direktur Utama BPDLH Djoko Hendratto menjelaskan, dari total dana tersebut, sebanyak US$200.000 akan digunakan untuk memperkuat lembaga-lembaga yang bertugas sebagai penyalur dana kepada masyarakat.

Kemudian, US$100.000 akan disalurkan kepada lembaga pendidikan guna memperkuat lembaga pendidikan yang nantinya akan menjadi partner BPDLH, serta sisanya atau US$700.000 akan diberikan langsung kepada masyarakat.

“Pemerintah berharap dana-dana iklim tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat yang berpotensi terdampak atas perubahan iklim yang terjadi sehingga masyarakat secara bertahap dapat terus berperilaku dan mengembangkan usaha yang ramah lingkungan,” kata Djoko dalam penandatanganan perjanjian secara virtual, Selasa (29/3/2022).

Di lain sisi, Direktur Regional Ford Foundation Indonesia Alexander Irwan menyampaikan ada dua alasan mengapa Ford Foundation ingin memberikan dana hibah kepada BPDLH.

“Pertama memang ada kesesuaian visi dan misi antara program Ford Foundation yaitu natural resources and climate change dengan visi misi dari BPDLH. Jadi salah satunya adalah dengan bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membantu pemerintah mencapai target emission reduction” ungkapnya.

Alasan kedua adalah, dana-dana yang tersedia baik multilateral maupun bilateral atau lembaga filantropi lainnya semakin berkurang seiring dengan kemajuan ekonomi Indonesia.

“Dana terra yang pertama ini semoga ada kelanjutannya. Memang [dana terra pertama] difokuskan kepada kesejahteraan dan peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat adat dan komunitas lokal tetapi semoga dana tera yang berikutnya bias kita fokuskan untuk membantu transisi energi di Indonesia dan target Indonesia mencapai net zero emission,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper