Bisnis.com, PELALAWAN- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengapreasiasi langkah Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group untuk menggenjot investasi. Terlebih lagi, kucuran investasi itu diperuntukkan untuk menambah fasilitas produksi kertas kemasan (paper board).
Menurut Agus, investasi ini tidak sekadar mengikis angka impor produk tersebut. Tetapi juga, lanjutnya, membuka keran ekspor untuk komoditi kertas kemasan.
“Perlu dicatat bahwa secara global, pertumbuhan permintaan kertas kemasan dunia, mencapai rata-rata 3% dalam 5 tahun terakhir, investasi ini akan membuat Indonesia mampu memenuhi kebutuhan kertas kemasan global,” ungkapnya kepada Bisnis via pesan singkat, Selasa (29/3/2022).
Lebih jauh, Agus mengungkapkan investasi APRIL ini menandai langkah lebih konkret menuju green economy. "Tidak hanya kertas, plastik juga punya potensi daur ulang. Jadi dengan kesadaran masyarakat dan industri yang makin kuat, saya memandang kedua komoditi ini akan mampu mendukung circular economy," ungkapnya.
APRIL merealisasikan investasi senilai Rp33,4 triliun untuk menggenjot produksi kertas kemasan. Perusahaan memperkirakan kapasitas produksi dari fasilitas tersebut bisa mencapai 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan bahwa investasi yang tengah dilakukan perusahaan merupakan kucuran modal terbesar sejak awal berdiri. Investasi tersebut pun diharapkan dapat memberikan efek berganda, antara lain membuka luas lapangan pekerjaan.
Baca Juga
"Selama periode konstruksi sampai 2023 nanti, proyek ini bisa mempekerjakan hingga 4.000 orang dan nanti setelah rampung konstruksinya mulai triwulan III/2023, kita perkirakan 800 hingga 1.000 orang bisa mendapatkan lapangan pekerjaan di pabrik kemasan berkelanjutan ini," jelasnya.