Bisnis.com, JAKARTA — Peserta program pengungkapan sukarela atau PPS melaporkan harta yang berada di luar negeri senilai Rp2,95 triliun dalam 87 hari pelaksanaan program tersebut.
Berdasarkan data di situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), hingga Senin (28/3/2022) atau selama 87 hari pelaksanaan PPS, terdapat 29.238 wajib pajak yang mengikuti program tersebut. Dari mereka, Ditjen Pajak memperoleh 33.283 surat keterangan.
Total nilai aset yang diungkapkan peserta sejauh ini mencapai Rp44,6 triliun. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa 6,6 persen di antaranya merupakan aset yang berada di luar negeri.
“Harta deklarasi luar negeri [per 28 Maret 2022] Rp2,95 triliun,” tertulis di situs Ditjen Pajak, dikutip pada Senin (28/3/2022).
Adapun, 87,1 persen harta atau Rp38,8 triliun merupakan deklarasi dalam negeri dan repatriasi. Wajib pajak berkesempatan memperoleh tarif khusus jika mengungkapkan hartanya dalam PPS—skema yang sama dengan tax amnesty jilid I.
Terdapat pula harta yang diinvestasikan mencapai Rp2,8 triliun atau 6,3 persen dari total harta. Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di SBN atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca Juga
Adapun, pemerintah telah memperoleh pajak penghasilan (PPh) Rp4,5 triliun dari penyelenggaraan PPS sejauh ini. Jumlah tersebut mencakup 10,2 persen dari total nilai harta bersih.