Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasannya Kementerian PUPR Gandeng Korsel di Proyek IKN

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR mengatakan Korea Selatan dijadikan mitra dalam pengembangan IKN karena dinilai memiliki kemampuan dalam mengembangkan kota dengan konsep smart City.
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn

Bisnis.com, BOGOR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuka alasan pemerintah yang bekerja sama dengan Korea Selatan dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR mengatakan Korea Selatan dijadikan mitra dalam pengembangan IKN karena dinilai memiliki kemampuan dalam mengembangkan kota dengan konsep smart city.

Di samping itu, Korea Selatan telah memiliki pengalaman dalam proyek pemindahan ibu kota.

"Korea berpengalaman membangun ibu kota baru selain Seoul. Itu salah satu kota yang disebut smart city tentu kita ingin melihat seperti apa. Dia jadi partner diskusi kita," katanya di Bogor, Rabu (23/3/2022).

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembahasan peningkatan kerja sama di bidang infrastruktur dengan pemerintah Korea Selatan.

Terdapat tiga pembahasan yang meliputi pembangunan Jembatan Batam-Bintan, pembentukan rencana dasar dan feasibility study (FS) untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) dan pembahasan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) bantuan teknis Korea Selatan untuk perpindahan Ibu Kota.

Salah satu bentuk kerja sama FS perumahan ASN adalah pelatihan daring bagi ASN Kementerian PUPR untuk mempelajari konsep desain dan operasionalisasi kompleks perumahan yang berkelanjutan.

Sementara itu, dalam MoU kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan IKN antar Kementerian PUPR dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) yang akan berakhir pada 25 November 2022 ini, kedua belah pihak menyetujui untuk memperpanjang MoU ini dengan bentuk kerja sama di antaranya pertukaran informasi, berbagai pengalaman, pengetahuan dan teknologi serta penugasan tenaga ahli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper