Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa akan memanfaatkan dana krisis pertanian untuk meredam dampak perang di Ukraina terhadap produsen makanan yang menghadapi lonjakan harga energi dan kelangkaan beberapa produk utama.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (22/3/2022), pejabat Komisi Eropa akan mengajukan penggunaan dana hampir 500 juta euro (US$551 juta) untuk pertama kalinya guna mendukung petani di Eropa.
Hal itu sebagai bagian dari strategi mengatasi krisis dari invasi pada sektor pertanian dan memastikan keamanan pasokan makanan bagi blok ini.
Komisioner Pertanian Uni Eropa Janusz Wojciechowski mengatakan juga akan mengupayakan perizinan bagi tanah kosong agar dapat digunakan untuk menanam tanaman protein untuk mencegah kelangkaan pakan ternak.
Blok ini juga akan mendukung industri daging babi. Detailnya akan diumumkan pada 24 Maret.
Para menteri pertanian Uni Eropa telah berdiskusi terkait dengan tindakan untuk mendukung para petani yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina. Mereka juga mempertimbangkan permintaan lain termasuk otonomi pupuk.
Baca Juga
“Kami terlalu bergantung pada impor dari Rusia dan Belarus di sektor pupuk,” kata Menteri Pertanian Prancis Julien Denormandie.
Uni Eropa menyetujui bantuan produksi dan pembiayaan di sektor makanan Ukraina, tambah Denormandie.