Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan fly over Kopo yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat bisa selesai lebih cepat dan bisa dioperasikan pada saat mudik Lebaran 2022.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian mengatakan progres konstruksi fly over (FO) Kopo telah mencapai 84 persen dan ditargetkan rampung lebih cepat dari rencana.
"Keberadaan FO sepanjang 1,3 km yang membentang di Jalan Soekarno-Hatta ini, diharapkan dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo dan persimpangan Cibaduyut," kata Wilan dalam keterangan resminya, Selasa (22/3/2022).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Heri Wahyu Wibowo menyatakan bahwa kemungkinan pembangunan FO Kopo dapat selesai lebih cepat dari rencana sehingga bisa digunakan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2022.
Pengangkatan balok beton (erection girder) FO Kopo telah selesai dilaksanakan pada pekan lalu dan proses pengaspalan yang sedang berlangsung ditargetkan selesai pada pertengahan April.
FO Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak yaitu PCI girder dan PCU girder. Terdapat 183 girder yang digunakan, terdiri atas 171 unit PCI dan 12 unit PCU. Konstruksi FO Kopo dimulai pada November 2020 dengan nilai kontrak Rp288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri atas 4 lajur dan 2 jalur. “Kalau sesuai kontrak, maka project hand over pada September 2022. Namun bila melihat progres pembangunan di lapangan, diharapkan bisa fungsional di akhir April, sebelum Lebaran,” jelasnya.
Menteri PUPR Basuki Hadi Muldjono mengatakan Kementerian PUPR terus mempercepat penyelesaian pembangunan FO Kopo guna mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Jalan Soekarno-Hatta, Kopo, merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung.
Selain terdapat dua persimpangan, pada area tersebut terdapat dua akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja sehingga jalan tersebut kerap mengalami kemacetan.
"Kami akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya," jelasnya.