Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sanksi Putaran Kelima, Beranikah Uni Eropa Embargo Minyak Rusia?

Rusia telah memperingatkan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap minyak dapat mendorong negara tersebut menutup pipa gas utama ke Eropa. Uni Eropa bergantung pada Rusia untuk 40 persen pasokan gasnya. Sementara iut, Jerman merupakan pembeli terbesar minyak mentah Rusia di Uni Eropa.
Regu penyelamat mengevakuasi warga dari bangunan yang rusak akibat serangan Rusia di Kiev, Ukraina, Senin (14/3/2022). /Antara-Reuters
Regu penyelamat mengevakuasi warga dari bangunan yang rusak akibat serangan Rusia di Kiev, Ukraina, Senin (14/3/2022). /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah di Uni Eropa mempertimbangkan embargo minyak terhadap Rusia, sebagai respons terhadap invasi negara tersebut ke Ukraina. Pada pekan ini Uni Eropa akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden. 

Sebagaimana diketahui, Uni Eropa bersama dengan sekutu telah memberlakukan sanksi kepada Rusia. Satu di antaranya adalah pembekuan aset-aset bank sentral Rusia. 

"Kami sedang mengerjakan sanksi putaran kelima dan banyak hal baru sedang diusulkan," kata seorang diplomat senior Uni Eropa yang tidak bersedia disebutkan namanya karena diskusi tersebut tidak untuk umum.

Pemerintah-pemerintah Uni Eropa akan melakukan diskusi di antara para menteri luar negeri pada Senin, sebelum Biden tiba di Brussels pada Kamis (24/3/2022) untuk pertemuan puncak dengan 30 sekutu NATO, serta Uni Eropa dan dalam format Kelompok Tujuh (G7) termasuk Jepang.

Sementara itu, Rusia sejauh ini belum mengubah arah terkait Ukraina, meski telah mendapatkan empat putaran sanksi dari Uni Eropa yang diberlakukan selama tiga pekan terakhir, termasuk pada 685 orang Rusia dan Belarusia dan terhadap keuangan dan perdagangan Rusia.

Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Baltik termasuk Lithuania mendorong embargo sebagai langkah logis berikutnya, sementara Jerman memperingatkan agar tidak bertindak terlalu cepat karena harga energi yang sudah tinggi di Eropa.

Adapun Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Putin menyebut tindakan Rusia sebagai “operasi militer khusus” yang dimaksudkan untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membersihkannya dari apa yang dilihatnya sebagai nasionalis berbahaya. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan perang pilihan yang agresif.

Moskow telah memperingatkan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap minyak Rusia dapat mendorongnya untuk menutup pipa gas utama ke Eropa. Uni Eropa bergantung pada Rusia untuk 40 persen pasokan gasnya. Sementara iut, Jerman merupakan pembeli terbesar minyak mentah Rusia di Uni Eropa.

Bulgaria, yang hampir sepenuhnya bergantung pada pasokan gas dari Gazprom Rusia, mengatakan mungkin akan mencari pilihan lain. Kilang minyak tunggal Bulgaria dimiliki oleh Lukoil Rusia menyediakan lebih dari 60 persen bahan bakar yang digunakan di negara Balkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper