Bisnis.com, JAKARTA - Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata di kawasan tersebut.
Director Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan Mandalika merupakan kawasan wisata pantai yang terletak di bagian timur Indonesia.
Dengan lahan sekitar 1.250 hektare, Mandalika dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan milik satate bernama Indonesia Tourism Destination Corporation (ITDC). Mandalika berjarak sekitar 17 km dari Bandara Internasional Lombok dan 50 km dari pusat kota Mataram.
Sebelum ada sirkuit balap, Mandalika dekat dengan pantai-pantai megah Lombok termasuk Kuta, Gerupuk, dan Pantai Seger. Pantai Mandalika juga terkenal di kalangan peselancar karena airnya yang sebening kristal, ombak yang besar, dan lingkungan yang masih alami.
"Selain laut dan perbukitan, Mandalika memiliki beberapa gua yang memenuhi kebutuhan para petualang, seperti Bangkang Prabu dan Kotak. Mandalika juga mulai menjadi tujuan yoga bagi mereka yang mencari ketenangan dengan pemandangan yang menakjubkan. Daya tarik lainnya adalah Desa Sade yang terkenal, Desa Adat Suku Sasak di Nusa Tenggara Barat," ujarnya dikutip dalam laporan, Kamis (17/3/2022).
Pada tahun 2017, sekitar 70.500 wisatawan asing mengunjungi Lombok. Angka ini meningkat 150 persen dari 2015 karena semakin banyak wisatawan global yang mengenal keindahan pulau ini.
Pada 2018, terdapat 83.200 wisatawan lokal mengunjungi Lombok meningkat 154 persen dari 2015.
"Tren pengunjung ini terus tumbuh hingga pandemi berdampak pada pariwisata di seluruh tanah air termasuk Lombok," ucapnya.
Menurutnya, dengan dibukanya balapan MotoGP tahun ini, pemerintah berharap acara tersebut dapat mendongkrak kunjungan wisatawan baik lokal maupun Mancaranegara ke pulau Lombok.
Pada 2024, pemerintah memproyeksikan pengunjung wisatawan tahunan bisa mencapai lima juta. Pemerintah memprediksi kedatangan wisatawan asing tahunan di Pulau Lombok meningkat 19 persen pada 2022.
Ditambah dengan acara internasional lainnya yang dijadwalkan untuk 2022 yakni pertemuan G20 di Bali pemerintah memperkirakan kedatangan wisatawan asing ke Nusa Tenggara Barat mencapai antara 1,5 hingga 2 juta wisatawan.
Anton menturkan Mandalika merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang menyandang predikat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diberikan pada tahun 1989 ketika pemerintah pusat menunjuk Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) untuk mengembangkan proyek tersebut.
"Perusahaan jatuh ke dalam kebangkrutan selama krisis keuangan. Selama bertahun-tahun, perusahaan seperti MNC Group, Gobel Group, dan Rajawali Group, mencoba peruntungan untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut. Namun, baru pada 2014, Mandalika resmi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus," tuturnya.
Lalu pada 2018, ITDC dengan Vinci Construction Grands Project (VCGP), grup konstruksi Prancis dengan biaya awal sekitar Rp4,5 triliun membangun Sirkuit Internasional Mandalika beserta beberapa fasilitas seperti hotel dan tempat wisata.
Dengan luas total lahan 120 hektar, sirkuit ini mengadopsi gaya sirkuit jalanan, yang tidak biasa di antara sirkuit MotoGP lain yang ada. Dengan kapasitas penuh, Sirkuit Internasional Mandalika dapat menampung sekitar 150.000 penonton
Menurut Anton, pemerintah berupaya keras untuk menyiapkan lebih banyak akomodasi bagi pengunjung. Sejauh ini, akomodasi yang ada sebagian besar adalah homestay lokal dan vila pribadi.
"Tidak seperti bagian lain Lombok, tidak banyak hotel berbintang yang tersedia di Mandalika sebelum pengumuman acara MotoGP. Ketika rumor tentang MotoGP mulai beredar, banyak pengembang mulai mengembangkan hotel di daerah tersebut," katanya.
Anton menambahkan awalnya, hanya ada 12 proyek hotel yang direncanakan dalam jarak 10 km dari sirkuit.
Pada 2017, tujuh hotel bintang tiga telah selesai dibangun dan mulai beroperasi. Meski demikian, kurangnya akomodasi yang layak masih menjadi salah satu kekhawatiran utama menjelang dimulainya MotoGP 2022.
Sejauh ini, pemerintah telah menyiapkan total 25.000 kamar untuk pengunjung. Kamar-kamar tersebut bervariasi mulai dari kamar hotel, homestay, villa, bahkan glamping.
"Namun, masih kurang memadai karena pihak penyelenggara menargetkan 100.000 penonton," ucapnya.
Sebagai alternatif, Kementerian Pariwisata berencana menambah 25.000 kamar lagi dengan memanfaatkan gedung apartemen pemerintah yang murah dan mendatangkan sekitar 700 kapal dari Perkapalan Nasional Indonesia, yang akan menyediakan 3.500 kamar per kapal.
ITDC pun telah mengumumkan bahwa empat hotel baru sedang dalam tahap pembangunan, antara lain Royal Tulip Hotel, Paramount Resort and Residences, Golden Tulip Hotel dan Marriott Hotel.
"Proyek-proyek ini diharapkan dapat menambah stok hotel di daerah tersebut selama dua hingga tiga tahun ke depanBalapan MotoGP di Mandalika yang akan datang telah menguntungkan banyak hotel di sekitar Mandalika dan Pulau Lombok pada umumnya," katanya.
Dia menilai banyak daerah terutama tempat wisata populer telah melihat tingkat pemesanan meningkat cukup signifikan.
Daerah yang mengalami lonjakan pemesanan hotel adalah Pulau Gili Trawangan dan Mataram (ibu kota Lombok). Hotel berbintang di kedua kawasan ini diprediksi akan maksimal saat acara berlangsung, sehingga hanya tersedia pilihan hotel atau homestay tanpa bintang.
"Oleh karena itu, kami mengantisipasi bahwa beberapa pengunjung akan memilih perjalanan sehari ke Mandalika karena terbatasnya ketersediaan kamar hotel di dekat sirkuit," ujarnya.
Sementara itu, ada juga daerah lain di luar Lombok yang mengalami peningkatan jumlah pemesanan. Misalnya, kawasan di Bali Timur, di mana sekitar 500 kamar hotel dikabarkan telah dipesan untuk acara di Mandalika pada Maret ini.
"Balapan MotoGP tahun ini di Sirkuit Internasional Mandalika di Pulau Lombok diyakini akan meningkankan kunjungan turis mancangera sehingga juga berdampak pada pengembangan sektor properti," ucapnya.