Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPC TPK Dukung Penambahan Direct Call

IPC TPK hingga saat ini telah melayani layanan direct call ke empat destinasi luar negeri yakni ke Singapura, Malaysia, China, dan kawasan Timur Tengah.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BANDUNG- PT IPC Petikemas atau IPC TPK akan mendukung perusahaan pengiriman untuk bisa membuka rute internasional langsung atau direct call ke berbagai negara. Sebelumnya, kapal logistik rute direct call Indonesia-China pertama oleh PT Meratus Line telah dilayani oleh terminal IPC TPK di Tanjung Priok, Jakarta, sejak Minggu (13/3/2022).

Direktur Utama PT IPC TPK Wahyu Hardiyanto mengatakan akan mendukung para pelaku pelayaran untuk bisa melakukan direct call ke negara lain. Karena, layanan direct call bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang ke luar negeri.

"Karena tidak double handling. Kalau [pengiriman] langsung tidak perlu transit, dan akan memudahkan pelaku karena tentu harga [ongkos] lebih murah. Dengan begitu, ada kesempatan bagi shipping line untuk melakukan hal yang sama," jelas Wahyu, Rabu (16/3/2022).

Selain komitmen terhadap dukungan, Wahyu menyebut akan memberikan kemudahan bagi perusahaan pelayaran untuk membuka layanan direct call melalui terminal yang dioperasikan oleh IPC TPK. Saat ini, terminal yang dioperasikan oleh IPC TPK berada di Tanjung Priok, Panjang, Pontianak, Telur Bayur, Palembang, dan Jambi.

"Kita yakin ke depannya bisa meningkatkan ekspor-impor. Kita berkomitmen [untuk] memberikan kemudahan dan kelancaran bagi pengguna jasa untuk menggunakan jasa IPC TPK," jelas Wahyu.

IPC TPK hingga saat ini telah melayani layanan direct call ke empat destinasi luar negeri yakni ke Singapura, Malaysia, China, dan kawasan Timur Tengah. Wahyu memprakirakan pengiriman ke luar negeri secara langsung bisa menghemat harga atau biaya yang dikeluarkan hingga 50 persen.

"[Pengiriman] barang misal ke China yang tadinya dari Jakarta ke Singapura dulu artinya double handling. Kalau langsung ke China akan menghemat sangat besar. Prakiraan saya bisa hemat sampai dengan 30-50 persen," ujarnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan mendukung sesuai dengan fungsinya, mengenai pembukaan rute direct call lebih banyak ke negara lain. Dukungan tersebut yakni terkait dengan kemudahan perizinan serta percepatan terkait dengan layanan pemerintah.

"Pak Menteri [Budi Karya Sumadi] juga menjanjikan [dukungan terkait dengan] lobi-lobi dengan pemerintah negara lain jika diperlukan," jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Capt Mugen Sartoto, dihubungi secara terpisah, Rabu (16/3/2022).

Mugen mengatakan pihaknya akan mendorong kalangan pelayaran nasional untuk berani berekspansi ke luar negeri.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong para pelaku bisnis pelayaran, khususnya pemilik kapal (shipowner) atau perusahaan pengiriman (shipping company) untuk membuka rute internasional secara langsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama untuk meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara lain.

Budi berharap semakin banyak rute direct call yang akan dibuka ke depannya, menyusul peluncuran perdana rute ekspor Indonesia-China yang dilakukan oleh perusahaan pengiriman PT Meratus Line bekerja sama dengan operator Pelabuhan PT Pelindo.

"Saya mengajak perusahaan pengiriman yang lain juga berani melakukan ekspansi global dengan rute langsung ke negara lain," ujar Budi dikutip dari siaran pers, Senin (14/3/2022).

Budi berharap ke depannya akan semakin banyak dibuka rute tujuan ekspor langsung ke negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa, Amerika Serikat dan negara kawasan Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper